Para pengunjung pantai di Riviera Perancis menyatakan kekesalan mereka, terkait rencana kedatangan keluarga kerajaan Saudi dalam waktu dekat.
Rencana kunjungan itu telah menyebabkan bentangan panjang pantai di daerah itu tertutup untuk umum.
"Untuk menjaga keamanan mereka baik-baik saja, tetapi mereka setidaknya harus membiarkan kami pergi berenang," kata Mohamed, seorang penggemar memancing yang kesal dengan penutupan itu.
Lokasi villa besar milik keluarga kerajaan itu terletak satu kilometer dari pantai Riviera antara Antibes dan Marseille.
Vila tersebut dibangun di batu-batu di antara jalur kereta api di pesisir dan perairan jernih Laut Tengah.
Pemerintah lokal mengonfirmasi bahwa Raja Salman dijadwalkan tiba di pada minggu ini, dan bahwa akses ke daerah itu ditutup untuk umum, termasuk pantai umum di Vallauris, yang hanya dapat dicapai melalui sebuah terowongan di bawah jalur kereta api.
"Akses ke pantai akan dilarang oleh polisi selama liburan raja," kata pejabat lokal Philippe Castanet. Pasukan penjaga pantai juga akan menghentikan siapa saja yang mendekat dalam jarak 300 meter dari villa lewat laut.
Para pengunjung pantai antara kekecewaan dan kesal atas berita itu.
"Mereka telah membuat keputusan dan tidak ada yang dapat kami katakan," kata Mohamed, sambil membilas pancingnya di pantai. "Ini merupakan tempat memancing yang baik dan menutup akses tidak dapat diterima."
Fatima, seorang perawat lokal, datang bersama dua anak perempuannya untuk berenang.
"Apakah itu dia (raja Saudi) atau miliarder lain, mereka selalu punya prioritas dibanding orang-orang biasa. Di sisi lain, mereka bagus untuk bisnis, datang ke sini bersama 400 orang dalam rombongan mereka. Saya mendengar mereka bahkan mungkin akan memperbaiki jalan."
Pacarnya Didier mengingat saat pendahulu Salman, yaitu Raja Fahd berkunjung dan polisi harus memindahkan secara paksa para pengunjung pantai yang menolak untuk menyingkir.
Para pekerja yang disewa keluarga Saudi itu minggu lalu sudah mulai membangun pagar yang akan menutup akses ke pantai, tetapi diperintahkan untuk berhenti sampai keluarga kerajaan tersebut tiba.
Mereka juga menimbulkan kemarahan karena memulai membangun sebuah lift dari pantai ke villa.
Pihak berwenang setempat mengizinkan pembangunan lift dilanjutkan tetapi dengan syarat bahwa lift itu dibongkar ketika liburan keluarga itu berakhir.
KOTAK KOMENTAR
|
ARTIKEL TERKAIT
Sosial
- Anak Biadab! Lihat Perlakuan Tidak Manusiawi Anak Durhaka Ini Ke Ibunya!
- Hal ini Membuat Arab Begitu Dibenci Oleh Negara-Negara Barat
- Profesor di Tiongkok Usulkan Ide Nyeleneh Pria Harus Berbagi Istri
- Kebiasaan di Indonesia yang Bikin Negara Kita Nggak Maju-maju
- Trik Psikologi Yang Wajib Kamu Tahu Untuk Bikin Hidup Lebih Praktis
- Sedih Belum Nikah? Jangan Khawatir Ternyata Orang yang Belum Menikah Paling Bahagia
- Wahai Para Jomblo, Ini 15 Alasan Kamu Harus Berhenti Jadi Jomblo Ngenes!
- Kak Seto Menolak Pelaku Pedofil Dikebiri, Kenapa?
- So Sweet! Supir Bus Nikahi Cewek Yang 11 Tahun Terakhir Jadi Penumpangnya
- Twit Ahmad Dhani Ini Menyindir Jokowi?
- Kirim Foto Selfie, Istri Ketahuan Suami Sedang Selingkuh
Tokoh
- Jokowi Bikin Tertawa Kalangan Akademisi di Brookings Institution
- Bukti Sahih Jokowi Selalu Menjadi Korban Serangan
- Sosok yang Pengen Banget Kayak Soekarno
- Mahkamah Saudi Setujui Hukuman Mati Tokoh Syiah Nimr al-Nimr
- Jasad Sahabat Nabi Muhammad Ditemui masih Berdarah Walau Sudah Lebih 1400 Tahun
- Jika John F Kennedy dan Soekarno Masih Hidup, Freeport Tak Akan Pernah Ada di Bumi Papua!
- Meski Kejam, 5 Diktator Besar Ini Juga Bisa Menginspirasi
- Kisah Bung Karno Marahi Guntur karena Ngetrek di Kebayoran
- Fitnah atas Jokowi Terbongkar, Ibu Cantik ini dibully
- Bung Karno Bikin Bulu Kuduk Pemimpin Dunia Berdiri
- Mahmoud Ahmadinejad dan Spirit Husainiah
No comments:
Post a Comment