Di kehidupan sehari-hari, banyak orang sekarang sudah mulai vokal dan hobi banget menyuarakan pendapat. Ya meskipun terkadang ada juga yang hobi koar-koar atau protes di media sosial, tapi di kehidupan nyata sepi-sepi aja. Apalagi kalau disuruh membicarakan soal ketidakpuasan mereka tentang negeri yang kita tinggali ini. Sepertinya kok memang nggak ada habisnya.
Kita memang bisa sih menyuarakan protes dan menunjukkan ketidakpuasan. Tapi di sisi lain, apa kita sudah melakukan sesuatu hal yang bisa memperbaiki negara kita? Rasa-rasanya kok nggak adil kalau kita cuma teriak-teriak protes tapi kita sendiri nggak bertanggung jawab dengan perilaku kita sehari-hari yang sudah jadi ‘kebiasaan’. Tapi kalau ‘kebiasaan’-nya itu yang seperti berikut ini, ya jangan heran kalau negara kita nggak maju-maju.
1. Golput Saat Pemilu
Ketika masa Pemilu tiba, para calon wakil rakyat akan berlomba memenangkan hati rakyat dan para pendukungnya. Sejak mantan presiden B.J. Habibie memberikan kebebasan pada rakyat untuk menyalurkan aspirasi, memang banyak partai-partai politik bermunculan. Jadi yang mencalonkan diri untuk menjadi wakil rakyat juga jadi lebih banyak. Terkadang, hal ini jadi salah satu alasan seseorang memilih golput alias golongan putih atau tidak memilih.
Grafiti tentang Pemilu [Image Source]
2. Tujuan Demo yang Sudah Nggak Tulus Lagi
Masyarakat melakukan demonstrasi itu wajar, kok. Apalagi kalau memang ada hal-hal salah yang dilakukan wakil rakyat atau kebijakan-kebijakan yang jelas dan nyata tidak pro rakyat. Karena demonstrasi itu tujuannya menyuarakan pendapat agar para wakil rakyat itu mengerti dan paham apa yang diresahkan oleh rakyatnya. Ya asalkan demonstrasinya tulus dan murni karena ingin melakukan perubahan dan membuat Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi.
Demo ricuh [Image Source]
3. Merusak Fasilitas Umum
Ini salah satu kebiasaan yang sering tidak terlalu dianggap dan bahkan tidak dipedulikan, padahal banyak sekali contohnya di sekitar kita. Contohnya, merusak pembatas jalan yang ada di tengah jalan raya agar kalau menyeberang tidak memutar terlalu jauh atau tidak perlu naik flyover, merusak telpon umum, mencorat-coret dinding jembatan penyeberangan atau flyover, mengambil kabel listrik, memotong batangan besi rel, kereta api, dan masih banyak lagi macam serta jenisnya.
Pembatas jalan dirusak untuk tempat nyeberang [Image Source]
4. Merusak Alam
Sekarang ini trendnya adalah jalan-jalan menikmati alam. Melakukan perjalanan ke gunung-gunung tinggi atau ke pelosok-pelosok daerah untuk menikmati dan mengagumi indahnya alam. Bukan hal yang buruk jika kita mau mengenal alam dan melihat indahnya bumi, karena dengan hal ini kita bisa mensyukuri apa yang kita miliki dan mengagumi keagungan Tuhan atau minimal buat dapet foto bagus buat dipasang di instagram. Alasan apapun sah-sah saja, asalkan jangan sampai merusak alam.
Ikan-ikan yang mati karena sungai yang tercemar [Image Source]
5. Males Antri
Ini fenomena yang banyak banget terjadi di mana-mana, yaitu budaya males antri dan hobi rebutan. Okelah antri itu bisa melelahkan, apalagi kalau antriannya ternyata juga panjang banget dan seperti nggak ada ujungnya. Tapi justru dengan antri itu kita bisa dilayani dengan lebih cepat karena orang yang bertugas bisa lebih fokus melayani orang satu persatu.
Malas Antri justru jadi bergerombol rebutan [Image Source]
6. Suka Ngomongin Orang
Berkumpul bareng teman-teman itu bisa jadi kegiatan paling menyenangkan. Nggak cuma bersosialisasi, tapi juga bisa memunculkan ide-ide baru. Misalnya dengan bertemu dengan kawan-kawan itu, kita jadi punya ide untuk membuka bisnis bersama. Banyak manfaat yang bisa didapatkan dalam kegiatan seperti ini. Tapi yang jelas mendapatkan gosip baru tentang orang lain bukan salah satunya.
Bergosip [Image Source]
7. Buang Sampah Sembarangan
Ini juga satu hal yang sering banget dilakukan dan sebenarnya sangat kita sadari. Tapi karena sudah jadi kebiasaan, hal seperti ini akhirnya sudah dianggap nggak penting lagi dan menjadi hal yang lumrah. Padahal tempat sampah juga sudah disediakan di berbagai tempat. Tapi melangkah dikit aja buat membuang sampah ke tempatnya kok sepertinya sulit sekali. Atau kalau memang tidak ada tempat sampah, apa susahnya sih membawa sendiri sampah kita untuk nantinya dibuang ketika sudah menemukan tempat sampah? Sampah-sampah sendiri kok membersihkannya masih menyuruh orang lain.Karena sudah dianggap tidak penting lagi, banyak orang jadi kaget (atau pura-pura kaget) ketika banjir terjadi. Yang disalahkan pemerintah karena katanya nggak bisa mengatasi banjir. Tapi disuruh untuk nggak membuang sampah di sungai kok susahnya minta ampun. Belum lagi perilaku membuang sampah sembarangan di jalan-jalan, tapi kalau jalanan kotor nanti yang disalahkan dinas kebersihan lagi.
Yang sering kita lupa, dinas kebersihan memang bertugas memastikan agar lingkungan tetap bersih. Tapi bukan berarti mereka harus memunguti bekas kue, bungkus rokok, puntung rokok atau sampah-sampah lain yang seenaknya kamu buang di jalan. Kalau mau lingkungan bersih, ya ikutlah berpartisipasi dengan menjaga lingkungan juga. Jangan hanya menyerahkan pada pemerintah dan dinas setempat sementara kita bertingkah semaunya sendiri. Itu mental pemalas namanya, cuma mau enak dan praktisnya saja.
Itulah tadi beberapa hal yang sudah menjadi kebiasaan yang sering banget kita lakukan. Miris membacanya? Jangan salah, orang yang terkena imbasnya lebih miris lagi perasaannya. Cuma karena beberapa dari kita memang nggak terlalu memikirkan orang lain dan hanya memikirkan diri sendiri, jadi mereka tetap saja melakukan hal-hal tersebut. Gimana bisa berharap negara ini maju kalau kitanya masih seenaknya dan berdiri sendiri-sendiri?
Ingat, we are not the centre of the world, atau bahasa Indonesianya, kita ini bukan pusatnya dunia. Jadi berhenti memikirkan diri sendiri dan mari mulai berpikir untuk kepentingan orang banyak.
Sumber :
KOTAK KOMENTAR
|
ARTIKEL TERKAIT
Sosial
- Anak Biadab! Lihat Perlakuan Tidak Manusiawi Anak Durhaka Ini Ke Ibunya!
- Hal ini Membuat Arab Begitu Dibenci Oleh Negara-Negara Barat
- Profesor di Tiongkok Usulkan Ide Nyeleneh Pria Harus Berbagi Istri
- Trik Psikologi Yang Wajib Kamu Tahu Untuk Bikin Hidup Lebih Praktis
- Sedih Belum Nikah? Jangan Khawatir Ternyata Orang yang Belum Menikah Paling Bahagia
- Wahai Para Jomblo, Ini 15 Alasan Kamu Harus Berhenti Jadi Jomblo Ngenes!
- Kak Seto Menolak Pelaku Pedofil Dikebiri, Kenapa?
- So Sweet! Supir Bus Nikahi Cewek Yang 11 Tahun Terakhir Jadi Penumpangnya
- Twit Ahmad Dhani Ini Menyindir Jokowi?
- Kirim Foto Selfie, Istri Ketahuan Suami Sedang Selingkuh
Serba-Serbi
- Hal yang Gampang Banget Bikin Galau Sekarang Ini
- Kegiatan Konvensional yang Tergantikan Oleh Kegiatan Online
- Anak Biadab! Lihat Perlakuan Tidak Manusiawi Anak Durhaka Ini Ke Ibunya!
- Hal ini Membuat Arab Begitu Dibenci Oleh Negara-Negara Barat
- Inilah Perbedaan "Tipis" antara Mobil-mobil yang Merayap di Jakarta dan Tokyo
- Saking Bahagia, Kakek Ini 'Mandikan' Cucunya dengan Uang
- Kepanjangan Nama Orang Terkenal yang Belum Kamu Ketahui
- Fenomena Langka, Gurun Tandus Berubah Jadi Hutan Rimbun
- Profesor di Tiongkok Usulkan Ide Nyeleneh Pria Harus Berbagi Istri
- Disangka Penyihir, Empat Wanita Dibakar Hidup-hidup
Pengetahuan
- Trik Psikologi Yang Wajib Kamu Tahu Untuk Bikin Hidup Lebih Praktis
- Alien Akan Menginvasi Bumi, Kata Stephen Hawking
- 7 Kebiasaan buruk cewek saat nyetir kendaraan
- Kelakuan memalukan orang kaya di Jakarta, berharta tapi tak beretika
- Organ Intim Wanita Keluarkan Bunyi Setelah Berhubungan Bercinta Ini Penjelasannya
- Jenius, Gadis SMP Ciptakan Listrik Sekaligus Air Segar
- Inikah Fakta-fakta BPJS yang Menipu Rakyat Indonesia?
- Bulan Suro Dikenal Angker, Ini Alasannya
- Ini dia Bandara Udara Pertama di Dunia
- Bukti Illuminati memang nyata dan ada di sekitar kita, waspadalah!
No comments:
Post a Comment