Tuesday 20 October 2015

Jenius, Gadis SMP Ciptakan Listrik Sekaligus Air Segar




komentar | baca - tulis komentar


Jenius, Gadis SMP Ciptakan Listrik Sekaligus Air Segar

Modalnya hanya US$ 12 atau Rp 162.000
Usianya baru 15 tahun, namun Hannah Herbst telah membuat temuan jenius yang bisa membantu negara-negara berkembang.
Gadis dari Boca Raton, Florida, Amerika Serikat itu memenangkan lomba desain Discovery Education 3M Young Scientist Challenge tahun ini. Dia merancang sebuah alat jenius yang bisa menghasilkan listrik dan air segar dari arus laut untuk negara-negara berkembang.

Atas penemuan menakjubkan tersebut, Hannah berhak membawa pulang hadiah uang US$ 25.000 dan gelar "Ilmuwan Termuda Amerika" di kompetisi yang digelar di 3M Innovation Center di St. Paul, Minnesota.
Hannah kepada laman Business Insider mengatakan alat tersebut terinspirasi oleh sahabat penanya yang berusia 9 tahun di Ethiopia dan mengalami kesulitan dalam mengakses listrik. "Aku bahkan tidak bisa membayangkan sehari tanpa listrik," kata Hannah.

Alat ciptaan Hannah terbuat dari bahan sederhana dan hanya menghabiskan biaya US$ 12 atau Rp 162.000. Dengan rangkaian yang terbilang sederhana, alat ciptaan Hannah terlihat seperti turbin mini, yang bisa mengubah gerakan mekanis arus laut menjadi listrik. Dengan alat itu, Hannah mampu menyalakan satu rangkaian lampu LED.

Menurut perhitungannya jika desain alat dibuat dalam skala besar, maka bisa menghasilkan listrik yang cukup untuk mengisi tiga baterai mobil sekaligus dalam waktu kurang dari satu jam. Dan energi itu juga cukup untuk memompa air asin untuk proses desalinisasi sehingga menciptakan sumber air bersih untuk negara-negara berkembang.

Dalam kompetisi itu, Hannah harus bersaing dengan delapan finalis lainnya.
Di posisi kedua ditempati oleh Raghav Ganesh, murid kelas delapan dari San Jose, California. Dia menciptakan sebuah penemuan yang memantau faktor fisiologis dan lingkungan yang dapat memicu kebocoran pada orang dengan Autism Spectrum Disorder.

Tempat ketiga dimenangkan oleh Amulya Garimella, siswa kelas tujuh dari Pittsburgh, Pennsylvania, yang menciptakan sebuah sistem yang memonitor gelombang otak EEG dan memberikan peringatan kepada pengguna ketika dia terganggu.

Hannah mengatakan sebagian hadiah yang diterimanya akan disumbangkan ke teman Ethiopia-nya itu dan pembangunan gedung baru di sekolahnya. Sementara sisanya akan dimasukkan ke tabungan pendidikannya.
"Aku juga akan terus bekerja bersama mentor di 3M untuk menyempurnakan alat penghasil energi dari laut ini sebelum diterapkan di negara-negara berkembang," katanya.
 

Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...