Tuesday 20 October 2015

ULAR...ULAR... ULAR...ADA ULAR BERKAKI EMPAT DI BAWAH SAJADAH




komentar | baca - tulis komentar

Andi Terkejut Ada Ular Berkaki Empat di Bawah Sajadah

Andi terkejut saat akan mengambil sajadah untuk melaksanakan salat maghrib, Pasalnya, ada seeekor hewan melata yang berdiam di bawah sajadahnya. "Saya mau salat, dan tiba-tiba ada semacam ular, tapi berkaki empat di bawah sajadah yang biasa diletakkan di ruang keluarga,.

Andi mengatakan, hewan melata yang menurutnya seekor ular tersebut tidak mau pergi saat diusir dan malah menyerang. "Nah, oleh adik saya, ular itu dipukul lalu mati," jelasnya. Andi menuturkan, kemungkinan ular tersebut berasal dari belakang rumahnya yang ada di Gg Darurruhama, Plaju, Palembang. Dikarenakan bagian belakang rumahnya adalah sebuah rawa-rawa. Ia menjelaskan, ular itu memliki panjang kurang lebih 20 Cm, memiliki empat kaki dan sisik berwarna hitam.

"Insya Allah. Mudah-mudahan  itu memang hewan..bukan yang jadi-jadian," harapnya.  Beberapa teman Facebookmya pun ikut berkomentar terkait postingan foto tersebut:

Bunda Lia: ado ular berkaki yo,,
Dian Mamanya Raja AP: dimano tu cik?
Kiki Septi Karlynah Muzammil: Beneran ngk tu?
Arimbi Kota Jatimalang ALLOH HUAKBAAR
Supri Odie: La sudah mati itu??
Nestor Lahagu: Ular jadi jadian kali
Pangeran Kodok: Kadal itu.. Cb cek be di google..
Nur Mustakim: Itu bukan ular saudara2 itu adalah kadal plese. Ukuranya dewasa rata2 20c hidup nya di dlm tanah banyak sekali spesies kdal plese di jepara jawa tengah.
 
Berkaki empat
Sedangkan penelusuran TribuSumsel.com, diperkirakan hewan melata tersebut merupakan kadal ular. Berdasarkan Wikipedia, kadal ular(Lygosoma quadrupes) adalah sejenis kadal kecil bertubuh mirip ular yang habitatnya menyebar di Asia Tenggara. Kadal ini juga sering disebut secara tidak tepat sebagai ular berkaki atau ular berkaki empat. Dalam bahasa Inggris, kadal ini disebut dengan nama short-limbed supple skink atau linnaeus' writhing skink.

kadal ular

Sedangkan dalam bahasa Jerman dikenal sebagai asiatischer schlankskink. Nama-nama itu semua merujuk pada bentuk tubuhnya yang lentur dan gerakan badannya yang meliuk-liuk mirip ular, meski tak begitu luwes.
Kadal berukuran kecil dengan bentuk tubuh hampir silindris ini memiliki panjang keseluruhan hingga sekitar 192 mm dengan ekor kira-kira setengahnya atau kurang sedikit. Punggung berwarna cokelat terang, keabu-abuan, kemerahan atau agak keunguan; dengan garis-garis memanjang berwarna gelap hingga ke ekor.
Sisi atas kepala berwarna lebih gelap, dengan kelopak mata bagian bawah berwarna putih kekuningan dan bibir atas yang berwarna gelap. Sisi bawah tubuh berwarna putih atau cokelat terang bergaris-garis putih. Kaki berukuran sangat kecil dan pendek. Lubang hidung terletak pada sebuah perisai nasal; perisai supranasal tidak ada.

Perisai-perisai prefrontal terpisah jauh; perisai frontal sama atau sedikit lebih panjang dari perisai frontoparietal; perisai-perisai parietal bersinggungan lebar di belakang perisai interparietal. Di atas mata terdapat 4 atau 5 perisai supraokular, yang perisai kedua berukuran paling besar; serta 6-7 perisai suprasiliaria. Kelopak mata bagian bawah dengan dua deret sisik kecil-kecil. Perisai supralabial (bibir atas) 6-7 buah, yang pertama terbesar dan perisai kelima terletak di bawah mata; 6-7 perisai infralabial (bibir bawah).

Di tengah badan melintang 24-26 deret sisik halus tak berlunas; dan membujur 104-121 buah sisik di atas tulang punggung, di antara perisai parietal hingga ke pangkal ekor. Perisai preanal 6 buah; tidak atau hanya sedikit membesar, dua yang terdapat di bagian tengah berukuran paling besar. Sisik-sisik subkaudal (bawah ekor) sekitar 118 buah.

Ekologi dan perilaku
Aktif di waktu remang-remang (krepuskular), di siang hari kadal ini bersembunyi di bawah bebatuan, kayu, atau menyusup di pasir atau sela-sela tanah gambut. Kadal ular ditemukan di hutan maupun di lahan pertanian. Hewan ini memburu mangsanya di saat senja.

Hewan ini memangsa aneka artropoda kecil terutama rayap dan tempayaknya. Seperti namanya, kadal ini berjalan dengan meliuk-liukkan tubuhnya seperti ular, terutama ketika bergerak cepat menyusup di antara serasah, rerumputan, atau tumpukan tanah berpasir. Kakinya yang pendek berguna untuk berjalan pelan-pelan.

Kadal ular bertelur 2-3 butir tiap kali, ukuran telurnya 9×5 mm. Telur akan menetas sekitar 31 hari kemudian. Anak yang menetas berukuran sekitar 48 mm (panjang keseluruhanl).

Penyebaran
Kadal ular ditemukan di Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Jiangnan, Hong Kong, Semenanjung Malaya, Kepulauan Nusantara (Sumatera, Jawa, kepulauan Selayar), dan Filipina (Palawan, Calamian).

 


Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...