Ilmuwan NASA Telah mengungkapkan bawah di bulan terdapat celah dengan panjang beberapa ratus kilometer, kemudian mereka pun menemukan beberapa celah lain di permukaan Bulan yang sampai sekarang belum diketahui penyebab retakan terebut, beberapa Ilmuwan lain beranggapan bawah celah tersebut bekas dari cairan Lava hanya saja spekulasi ini sebatas teori yang tidak terbuktikan, terdapat Sejumlah besar celah pada permukaan bulan, dan beberapa di antaranya mensimulasikan `Retakan yang tersambung` seolah-olah kita berada di depan permukaan logam retak kemudian merapat !, Ilmuwan NASA menyebut fenomena ini sebagai: `rilles are still a topic of research` yang berarti fenomena celah ini masih dalam proses penelitian, Bahkan hingga sekarang pun celah ini masih membingungkan para ilmuwan dalam menjelasan penyebabnya, dan semua teori yang mereka kemukakan jauh dari kenyataan gambar yang diperoleh oleh NASA.
Para Ilmuwan NASA telah memperoleh
sejumlah besar gambar dari fenomena celah di Bulan yang justru
membingungkan para Ilmuwan untuk menemukan penjelasan logis atau ilmiah.
Ada banyak gambar yang seolah-olah
yang menyimulasikan bekas las Logam ! para peneliti kebingungan
menyaksikan celah ini, sebagian berpendapat bahwa pada jutaan tahun
yang lalu terdapat cairan Lava di permukaan Bulan yang meninggalakan
bekas celah tersebut, tetapi anggapan itu segera terbantahkan Karena
bekas Lava yang terdapat di permukaan Bulan sangat jauh berbeda dengan
bekas Lava yang ada di Bumi, dan tidak tampak bekas hancur dan ambruk
pada bagian celah Bulan, tetapi celah ini memiliki sisi yang tajam
seakan bekas retakan. Pada Umumnya lava yang tedapat pada gunung berapi
sama dengan Lava yang ada di celah retakan kerak Bumi akan tetapi
terdapat perbedaan mendasar antara celah Bumi dan celah Bulan, yaitu
bentuk celah Bulan tampak halus dan Lunak seakan terbentuk dengan
terampil.
Dalam sebuah laporan yang
diterbitkan oleh American Geophysical Union pada tahun 1970, disebutkan
bahwa penyebab terbentuknya Celah pada Bulan tesebut bertentang dengan
teori-teori yang dikemukakan para Ilmuwan, dan diantara Laporan itu
terdapat sebuah penjelasan dari seorang Insinyur bernama Ralph Juergens
yang menjelasakan Bahwa sebelumnya telah terjadi sengatan Listrik yang
sangat Kuat meyerupai sambaran Petir yang mengenai Bulan sehingga
menyebabkan keretakan kemudian retakan itu tertutupi dan membentuk
struktur las Listrik seperti pada dua potongan logam yang tersambung
oleh tenaga listrik.
Seseorang Mungkin berkata: bagaimana
mungkin Bulan bisa terbelah menjadi dua bagian, bisakah itu terjadi ?
Lalu kenapa Bulan tidak runtuh ?, bahkan mereka pun akan berkata : jika
benar terjadi, peristiwa ini sangat bertentangan dengan Hukum Fisika,
gravitasi dan alam semesta ?
Jadi Kesimpulan dari permasalahan
Ilmiah ini: Bahwa terdapat berbagai Mukjizat yang tidak dapat
ditafsirkan dengan kekuatan Logika maupun kemajuan Sains, yaitu Mukjizat
yang Allah Swt Khususkan kepada para utusan-Nya seperti Mukjizat
tongkat Nabi Musa A.s Yang berubah menjadi ular dan Nabi Isa A.s yang
dapat menghidupakan orang Mati atau Mukjizat-Mukjizat yang dimilik para
Nabi dan Rasul yang serupa dengannya….maka keajaiban-keajaiban seperti
ini mustahil untuk ditafsirkan secara Ilmiah, karena hanya dengan
imanlah seseorang bisa menjustifikasikan kebearan mukjizat itu.
Allah Swt Berfirman:
Kami
akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di
segala wilayah dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka
bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya
Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Fushshilat : 53)
Dalam
Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya,
diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah saw hijrah, berkumpullah tokoh2
kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin
Qail.
(Baca: Logo Coca cola menghina islam )
(Baca: Logo Coca cola menghina islam )
Mereka
meminta kepada nabi Muhammad saw untuk membelah bulan. Kata mereka,
“Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua.”
Rasulullah saw berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?”
Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah saw berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah saw memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah saw berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.”
Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan.
Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah
menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…”
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar).
Atas peristiwa ini Allah SWT menurunkan ayat Al Qur’an: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (QS. Al Qomar 54:1-2)
Rasulullah saw berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?”
Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah saw berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah saw memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah saw berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.”
Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan.
Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah
menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…”
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar).
Atas peristiwa ini Allah SWT menurunkan ayat Al Qur’an: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (QS. Al Qomar 54:1-2)
Sumber :
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment