Siapa yang tidak pernah mendengar nama
yakuza. Kebanyakan orang akan merasa ngeri mendengar nama ini karena
reputasi yang mereka miliki. Yakuza adalah anggota sindikat kejahatan
terorganisir secara transnasional yang berasal dari Jepang.
Di Jepang, polisi dan media menyebut mereka sebagai bouryokudan atau kelompok yang ganas atau kasar, sementara itu yakuza sendiri menyebut diri sebagai ninkyou dantai atau organisasi kesataria. Yakuza sendiri memang terkenal dengan peraturan yang ketat dan cara kerja mereka yang terorganisir.
Kelompok kedua yang membangkitkan yakuza adalah bakuto atau para penjudi. Sejak jaman Tokugawa hingga saat ini, judi adalah kegiatan ilegal di Jepang. Bakuto mendapatkan uang lewat permainan yang tidak mencurigakan seperti permaianan dadu atau dengan permainan kartu hanafuda.
Mereka juga memiliki tradisi mentato tubuh mereka, dan tradisi ini
terus ada hingga saat ini. Dari berbisnis sebagai penjudi, mereka
mengembangkan usaha menjadi rentenir dan kegiatan ilegal lainnya.
Dalam organisasi yakuza, ada bos semua sindikat yang disebut kumicho, tepat di bawahnya adalah saikou komon atau penasihat senior dan so-honbucho atau pemimpin markas. Posisi kedua di rantai komando adalah wakagashira yang mengatur beberapa geng di daerah dengan bantuan fuku-honbucho yang
juga bertanggung jawab atas beberapa geng. Geng di tingkat regional
sendiri juga diatur oleh bos lokal yang disebut dengan shateigashira.
Jadi, kumicho adalah posisi paling atas dan mengontrol beberapa saikou-komon. Saikou-komon mengontrol wilayah mereka sendiri di beberapa area atau kota yang berbeda. Saikou-komon
juga memiliki anak buah sendiri yang membentuk hirarki terdiri dari
bos, penasihat, akuntan, dan anggota lainnya. Secara keseluruhan,
organisasi yakuza sangatlah besar. Yamaguchi-gumi, salah satu organisasi yakuza mengontrol 2.500 bisnis dan 500 kelompok yakuza.
Anggota baru tersebut mendapatkan porsi yang lebih sedikit sedangkan oyabun
mendapatkan cawan sake yang terisi penuh sebagai refleksi status
mereka. Upacara ini merepresentasikan hubungan ayah dan anak adopsi
diantara oyabun dan kobun.
Ritual
pemotongan jari kelingking ini berakar dari cara tradisional memegang
pedang Jepang. Tiga jari terbawah, kelingking, jari manis dan jari
tengah digunakan untuk memegang gagang pedang dengan erat. Sedangkan ibu
jari dan telunjuk agak longgar di gagang pedang. Memotong kelingking
dan terus mengarah hingga ke telunjuk membuat memegang pedang semakin
sulit, jadi ia harus lebih bergantung pada kelompoknya dan ia akan
berhenti bertindak sendirian.
Tato
ini menunjukkan keberanian dan dedikasi untuk gengnya serta untuk nilai
estetikanya. Setiap orang yang ingin mendapatkan tato seperti ini harus
bertahan menemui ahli tato selama bertahun-tahun dan menahan rasa sakit
saat proses pembuatannya.
Untuk
melakukan hal ini, mereka akan membeli saham sebuah perusahaan agar
bisa ikut rapat pemegang saham. Mereka kemudian berusaha mencari
keburukan dalam kepemimpinan perusahaan sebanyak mungkin. Selanjutnya,
mereka akan meminta uang dan mengancam akan mempermalukan pemimpin
perusahaan jika permintaannya tidak dituruti. Karena kebanyakan orang
Jepang sangat takut dipermalukan, taktik ini biasanya efektif. Cara
mereka melakukan usaha pemerasan ini juga dilakukan dengan sopan dan
sedikit berbelit-belit. Biasanya, yakuza akan membuat sebuah kegiatan
dan menjual tiket yang sangat mahal untuk korban mereka.
Beberapa
orang berpendapat bahwa para yakuza mau membantu dengan tepat waktu
karena mereka sendiri berasal dari orang-orang yang terbuang sehingga
bersimpati pada mereka yang berjuang untuk bertahan tanpa bantuan dari
pemerintah. Sesuai dengan falsafah yang dipegang teguh oleh yakuza
yaitu untuk menghargai keadilan dan kewajiban di atas segalanya serta
tidak boleh membiarkan orang lain menderita. Sementara itu, pihak
lainnya lebih sinis dan beranggapan bahwa apa yang dilakukan yakuza ini
lebih kepada public relations.
Hingga saat ini, pemerintah Jepang telah berusaha keras untuk
menghapuskan organisasi yakuza dengan membuat berbagai macam peraturan,
menangkap bos yakuza, serta menutup bisnis yang berhubungan dengan
yakuza. Namun, yakuza masih mampu bertahan dan tidak bisa benar-benar
menghilang. Selain itu, mereka juga telah mampu bertahan lebih dari 300
tahun sejak pertama berdirinya yang membuat menghentikan mereka adalah
hal yang sulit.
Di Jepang, polisi dan media menyebut mereka sebagai bouryokudan atau kelompok yang ganas atau kasar, sementara itu yakuza sendiri menyebut diri sebagai ninkyou dantai atau organisasi kesataria. Yakuza sendiri memang terkenal dengan peraturan yang ketat dan cara kerja mereka yang terorganisir.
1. Awal Terbentuknya Yakuza
Asal mula yakuza terbentuk di era Tokugawa sekitar tahun 1603-1868 yang terdiri dari dua kelompok terpisah. Kelompok pertama yang disebut tekiya adalah pedagang yang menjual barang berkualitas rendah di festival dan pasar. Awal tahun 1700, para tekiya mulai berkumpul dan membentuk sebuah kelompok yang dipimpin oleh para bos. Mereka juga mulai berperan dalam kejahatan terorganisir seperti perang antar geng. Untuk meredakan perang antar geng, pemerintahan shogun menunjuk seorang oyabun atau secara literal berarti ayah angkat sebagai pemimpin para keluarga tekiya.
Yakuza sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu [Image Source]
2. Struktur Organisasi
Jangan dikira yakuza beroperasi secara sembarangan. Kenyataannya, mereka sangat terorganisir dan memiliki struktur organisasi yang sangat rapi dan kompleks. Dalam pembentukan yakuza, mereka mengadopsi struktur hirarki oyabun-kobun dengan kobun yang bersumpah setia pada oyabun. Hubungan oyabun-kobun ini disahkan dengan upacara minum sake lewat satu mangkuk sake yang sama.
Struktur organisasi yakuza sangat rapi dan terstruktur [Image Source]
3. Ritual Inisiasi
Ritual inisiasi dilakukan untuk menyambut anggota baru. Ritual ini dilakukan dengan menggunakan upacara minum sake yang dikenal dengan sakazukigoto. Anggota baru duduk di hadapan oyabun sementara sake disiapkan oleh anggota yang lain.
Sakazukigoto adalah ritual inisiasi anggota yakuza [Image Source]
4. Ritual Yubitsume
Ritual lainnya adalah yubitsume, semacam hukuman untuk anggota yang melakukan hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Saat seorang anggota melakukan hal tersebut, mereka harus menebus kesalahan mereka dengan memotong sebagian jari mereka mulai dari ujung jari kelingking dan semakin ia melakukan pelanggaran, maka ia semakin banyak pula bagian jari yang harus dipotong.
Memotong jari dilakukan jika yakuza melakukan kesalahan [Image Source]
5. Tato Yakuza
Banyak yakuza memiliki tato di hampir sebagian besar tubuhnya. Tato ini dikenal dengan nama irezumi di Jepang dan cara membuatnya masih tradisional dan tidak menggunakan mesin. Prosedur ini mahal, menyakitkan, dan bisa menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.
Tato yakuza adalah bukti keberanian mereka [Image Source]
6. Aktivitas Yakuza
Banyak sindikat yakuza melarang anggotanya terlibat transaksi narkoba, namun ada juga sindikat lain yang fokus melakukan bisnis obat-obatan terlarang. Ada juga kelompok anggota yang mempraktikan human trafficking sebagai bagian dari usaha mereka. Salah satu aktivitas yang dilakukan oleh yakuza adalah soukaya, semacam pemerasan skala besar yang dilakukan dengan sangat rapi dan terencana.
Pemerasan dilakukan dengan cara yang halus [Image Source]
7. Yakuza Juga Terlibat Aksi Kemanusiaan
Yakuza biasanya memang identik dengan aksi kejahatan. Namun siapa sangka jika organisasi ini juga sering terlibat aksi kemanusiaan? Setelah kejadian gempa bumi dahsyat di Kobe pada 17 Januari 2015, justru Yamaguchi-gumi salah satu kelompok yakuza terbesar, yang datang pertama untuk membantu para korban. Hal yang sama juga dilakukan oleh kelompok yakuza lain dalam bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang pada tahun 2011. Mereka menggunakan skuter, perahu dan helikopter untuk mengirimkan suplai makanan, air, selimut dan perlengkapan kebersihan ke area-area yang mengalami bencana.
Yakuza sering terlibat aksi kemanusiaan [Image Source]
Sumber :
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment