PERINGATAN: Kami mohon maaf jika gambar di artikel ini kurang berkenan.
Di hari libur yang cerah, bersantai di tepi pantai atau taman adalah hal yang menyenangkan. Apalagi saat merasakan matahari yang hangat menyinari tubuh, wah benar-benar istimewa. Tapi hal ini tidak bisa dirasakan oleh warga Araras di Brazil.
Desa Araras di Sao Paulo, mirip dengan kota hantu dengan mayoritas penduduknya yang mengalami kelainan genetik. Kelainan ini membuat mereka harus menghabiskan waktunya di dalam rumah dan menghindari matahari karena sinar matahari akan merusak kulit mereka.
Penduduk desa ini menderita Xeroderma Pigmentosum, sebuah kondisi genetik yang ditandai dengan sensitivitas yang sangat ekstrem terhadap sinar ultraviolet (UV). Jika pasien dengan XP tidak terlindungi dari UV, kulit dan mata mereka bisa mengalami kerusakan dan mengakibatkan kanker. 30 persen penderita juga akan mengalami kelainan syaraf termasuk kehilangan pendengaran dan kehilangan mobilitas.
Djalma Jardin menderita XP yang membuat tubuhnya mengalami kerusakan parah [Image Source]
Deide, seorang peternak juga harus kehilangan sebagian wajahnya karena kondisi yang tidak bisa disembuhkan ini. Ia harus menjalani operasi untuk mengangkat langit-langit dan tulang rahang kanannya. Tanpa memakai prosthesis atau bagian badan buatan, ia tidak bisa bicara.
Deide harus memakai prosthetic agar bisa bicara [Image Source]
Ahli dermatologi Sulamita Chaibub
menyebutkan bahwa di Araras, penduduk dengan gen ini menikah satu sama
lain. Akibatnya, gen ini menjadi dominan dan penyakit XP pun akhirnya
muncul. Hingga saat ini tidak ada obat yang bisa menyembuhkan XP, tapi
para dokter telah memperingatkan warganya untuk benar-benar menghindari
matahari.
Sumber :
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment