Thursday, 2 July 2015

Apakah agama yang paling baik di dunia?




komentar | baca - tulis komentar



Dengan banyaknya ragam agama di dunia, pastinya dari kita banyak bertanya, apakah sebenarnya agama terbaik itu? atas kebingungan itu, tak heran dengan fenomena pindah agama yang kini makin marak.

Leonardo Boff, salah seorang tokoh renovator teologi asal Brasil, Amerika Latin, sempat berbincang dengan seorang tokoh spiritual agama Budha kenamaan, Dalai Lama. Dalam obrolannya itu, ia sempat menanyakan, "apakah agama yang terbaik di dunia ini?" kepada sang tokoh peraih peghargaan nobel itu. 

Boff menduga kalau Dalai Lama akan menjawab agama yang terbaik adalah agama Budha sesuai dengan keyakinannya.

"Saya kira dia akan menjawab, tentu saja Budha dari Tibet atau agama-agama timur yang usianya lebih tua dari Kristianitas," ujar Boff.

Dalai Lama menatap tajam mata Boff, kemudian dengan penuh senyum ia berkata,"Agama terbaik adalah yang lebih mendekatkan Anda pada Cinta (TUHAN), yakni agama yang membuat Anda menjadi orang yang lebih baik."

Mendapatkan jawaban yang mengejutkan, kemudian Boff bertanya lagi tentunya dengan sorotan lebih dalam. "Apakah tanda agama yang membuat kita menjadi lebih baik?"

"Agama apa pun yang bisa membuat Anda Lebih welas asih, lebih berpikiran sehat, lebih objektif dan adil, lebih menyayangi, lebih manusiawi, lebih punya rasa tanggungjawab, lebih beretika, agama yang punya kualitas seperti yang saya sebut adalah agama terbaik," jawab Dalai Lama.

Lalu ia melanjutkan sebuah perkataan yang membuat Boff terkagum-kagum dan tak dapat membantah sang Maha Guru.

"Kawan, tak penting bagi saya apa agamamu, tak peduli Anda beragama atau tidak. Yang betul-betul penting bagi saya adalah perilaku Anda di depan kawan-kawan Anda, di depan keluarga, lingkungan kerja, dan dunia."

"Ingat, alam semesta akan menggaungkan apa yang sudah kita lakukan dan pikirkan. Hukum aksi dan reaksi tidak eksklusif hanya untuk ilmu fisika, melainkan juga untuk hubungan antar manusia. Jika saya berbuat baik, akan menerima kebaikan. Jika saya jahat, maka saya pun akan mendapatkan keburukan yang sama."

"Anda akan mendapatkan apa saja yang Anda inginkan untuk orang lain. Dan menjadi bahagia bukanlah persoalan takdir, melainkan pilihan," papar Dalai Lama panjang lebar.

Hingga dipenghujung perbincangan ia pun berkata,

Jagalah pikiranmu, karena akan menjadi perkataanmu
Jagalah perkataanmu, karena akan menjadi perbuatanmu
Jagalah perbuatanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu
Jagalah kebiasaanmu, karena akan membentuk karaktermu
Jagalah karaktermu, karena akan membentuk nasib/kammamu
Jadi nasib/kammamu berawal dari pikiranmu...


"Dan tidak ada agama yang lebih tinggi daripada kebenaran," pungkasnya.



Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...