
Mendengar kata Papua, pasti yang terlintas di benak Anda adalah
suku-suku pedalaman. Rupanya, Papua memiliki keajaiban yang belum
diketahui banyak orang. Siap-siap terkejut karena selain salju, Papua
punya beberapa keajaiban lain!
Berada di ujung timur Indonesia, Papua memiliki beragam destinasi
menarik untuk dikunjungi. Anda bisa mengarungi Danau Sentani dengan
banyak gugusan pulaunya, bercengkrama dengan suku-suku yang masih
memegang adat dan tradisi, seperti memakai koteka, atau bermain-main di
wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Merauke.
Ternyata, Papua juga memiliki banyak keajaiban. Keajaiban tersebut
ada yang berasal dari alam, buatan manusia, atau pun misteri yang belum
terpecahkan. Berikut 5 keajaiban Papua seperti yang dikutip dari
goodnewsfromindonesia.org:
1. Salju di negara tropis

Ingin melihat salju di Indonesia? Datanglah ke Gunung Carstenz. Gunung
ini merupakan gunung tertinggi di Papua, dengan ketinggian 4.884 mdpl
dan menjadi salah satu dari 7 puncak benua atau yang dikenal Seven
Summit Continental. Carstenz merupakan rangkaian dari Pegunungan Jaya
Wijaya di Taman Nasional Lorentz. Di puncaknya terdapat salju abadi.
Jika anda berkesempatan terbang di atas puncaknya, salju berwarna
putih pun terlihat jelas di antara bebatuan hitam. Pemandangan berupa
bebatuan abu-abu yang besar-besar, Danau Biru, tidak ada kehidupan, dan
awan yang menyelimuti Carstenz pun terlihat jelas.
Jika ingin mendaki Carstenz, Anda harus menyiapkan perbekalan dan
fisik untuk mendaki selama 11 hari. Pendakian Carztens dapat dimulai
dari Sugapa di kabupaten Puncak Jaya. Dari Sugapa, Anda dapat menyewa
porter dengan biaya sekitar Rp 500rb – 1 juta per harinya.
Untuk menapakan kaki di Puncak Carstenz, Anda juga harus bisa teknik
tali-menali. Sebabnya, Anda harus menyeberangi jurang setinggi 100 meter
dengan cara menggantungkan diri dan merambat di tali di udara untuk
berdiri di tempat turunnya salju di Indonesia ini.
Puncak Carstenz adalah titik tertinggi di sebuah pulau yang tertinggi di dunia seperti yang dapat anda lihat daftarnya
disini
Puncak Carstenz menjadi salah satu dari tujuh puncak tertinggi dari
tujuh benua di bumi yang dikenal dengan sebutan Seven Summits yang dapat
anda
baca disini
2. Pasir putih di atas bukit

Jika biasanya pasir putih identik dengan pantai, maka berbeda di Wamena,
sebuah distrik di Kabupaten Jaya Wijaya, Papua. Di sini Anda akan
dibuat takjub melihat hamparan pasir putih yang ada di atas bukit.
Ajaib!
Bukit tersebut bernama Bukit Sumpula. Cukup mudah untuk datang ke
sana. Dari Kota Wamena, hanya memakan waktu sekitar 45 menit saja. Ada 6
tempat di sini yang memiliki hamparan pasir putih. Rerumputan menjadi
alas berpijak setibanya di sana. Namun, pasir putih tersebut akan
terlihat saat Anda mendaki bukit tersebut. Pasir putih di sini terhampar
luas dan sangat halus.
Anda hanya dikenakan biaya sukarela untuk naik ke atas bukitnya.
Cukup melelahkan memang untuk mendaki sampai di atas puncaknya. Tapi,
dari atas ketinggian, Anda akan melihat pemandangan kontras antara
rerumputan hijau, batu berwarna abu-abu, Pegunungan Jaya Wijaya yang
berwarna hijau bagaikan pagar raksasa, dan pasir yang berwarna putih.
Memang, Wamena tidak mempunyai pantai. Tapi bukit berpasir putih ini
cukup memberitahu tentang anak-anak di Wamena, bagaimana rasanya
bermain-main di tepian pantai. Anda akan benar-benar terbius.
3. Mumi di pedalaman Indonesia

Tidak perlu jauh-jauh ke Mesir untuk melihat mumi. Di Wamena, terdapat
mumi Papua yang rupanya tidak kalah ‘seram’ dari mumi di Mesir. Warnanya
hitam dan lekuk tubuhnya terlihat jelas. Mumi tersebut tidak dalam
posisi tidur, melainkan duduk sambil kedua tangan memegang lutut dan
kepala yang mendongkak ke atas.
Mumi Papua ini tidak dibalut perban dan jumlahnya sekitar 6 di
Wamena, yang paling terkenal adalah di Kampung Sompaima, Distrik Kurulu.
Proses pembuatan mumi ini yaitu dijemur dan dikeringkan di gua. Mayat
yang dijadikan mumi pun bukan orang sembarangan. Mumi-mumi tersebut
adalah para kepala suku atau panglima perang. Umurnya? Sekitar 300
tahun!
Yang lebih mencengangkan lagi, mumi ini bukan sebagai tradisi atau
ritual. Para kepala suku atau panglima perang tersebut, berpesan untuk
dijadikan mumi agar memberikan kesejahteraan bagi para suku dan
masyarakatnya.
Untuk melihat mumi ini, Anda pun diwajibkan untuk membayar uang
sekitar Rp 100-150 ribu per rombongan. Uang tersebut pun menjadi
pemasukan bagi masyarakat sekitar. Selain itu, masyarakat sekitarnya
juga menjual beragam suvenir untuk Anda beli sebagai oleh-oleh. Suvenir
tersebut berupa kalung taring babi hingga noken. Benar-benar
mensejahterakan bukan?
4. Lukisan misterius di Gua Kontilola

Satu lagi keajaiban dari Wamena, Gua Kontilola. Gua ini letaknya sekitar
1 jam dari Bandara Wamena. Untuk memasuki gua ini, Anda harus mendaki
tangga-tangga alami dan menjelajahi hutan sekitar 10 menit. Setibanya di
mulut gua, terdapat aula besar dengan udara lembab dan bau dari kotoran
kelelawar.
Gua ini merupakan gua horizontal. Namun, untuk masuk ke dalamnya Anda
harus menyediakan peralatan lengkap seperti senter, sepatu boots, helm,
dan pengaman lainnya. Sehingga, Anda hanya bisa sampai di aula besarnya
saja jika tidak membawa perlengkapan yang lengkap. Tak perlu kecewa,
dari aula besar gua ini Anda dapat melihat suatu keajaiban yang juga
menjadi misteri.
Ya, misteri tersebut adalah beberapa lukisan yang ada di dinding gua
setinggi 3 meter. Lukisan itu pun dapat Anda lihat jelas dengan mata
telanjang. Anehnya, lukisan tersebut tidak menggambarkan rupa
orang-orang Papua, melainkan menggambarkan manusia dengan bentuk yang
aneh.
Bentuknya memang menyerupai bentuk tubuh manusia. Akan tetapi, jika
diperhatikan, kepalanya berbentuk bulat seperti bola dan tidak memiliki
rambut. Matanya pun bulat sempurna, tidak seperti manusia pada umumnya.
Selain itu, jari tangan yang ada pada lukisan tersebut berjumlah empat.
Berbeda dengan manusia yang berjari lima. Hii!
Menurut masyarakat setempat, lukisan ini telah lama ada di dalam gua.
Mereka pun percaya bahwa ini adalah peninggalan leluhur. Gua ini memang
belum banyak dikenal oleh traveler. Jadi, masih menjadi misteri yang
belum terpecahkan.
5. Telaga Biru yang Berwarna Hijau

Satu tempat di Papua yang belum dijamah para traveler adalah Telaga Biru
di Distrik Maima, Wamena. Dari Distrik Maima, Anda harus trekking dari
Distrik Maima untuk tiba di Telaga Biru.
Telaga ini tersembunyi di balik bukit terjal, dikelilingi tebing
hijau yang menghalanginya dari lanskap sekitar. Telaga ini pun dianggap
sakral oleh masyarakat setempat. Konon, telaga ini adalah tepat
munculnya manusia pertama kali di bumi.
Keajaiban di telaga ini adalah dari warnanya yang hijau toska. Entah
darimana asal warna hijau tersebut. Selain itu, larangan untuk berenang
di sini pun harus dipatuhi oleh para turis. Menurut masyarakat setempat,
dulu ada turis yang berenang dan menemukan Honai (rumah adat Suku Dani)
di dalam telaganya. Percaya?
Sumber :