Monday 12 October 2015

Perang Yakuza Jepang di Depan Mata, Harga Senjata Api Melonjak Tinggi




komentar | baca - tulis komentar

Perang Yakuza Jepang di Depan Mata, Harga Senjata Api Melonjak Tinggi

Penembakan pimpinan mafia Jepang (Yakuza) dari kelompok Yamaguchigumi terjadi Rabu, 7 Oktober lalu di Kota Lida Perfektur Nagano. Inilah awal pembuka akan adanya perang antargeng yakuza di Jepang. Penembaknya adalah pecahan Yamaguchigumi, dari Kobe Yamaguchigumi (KY) yang biasa disebut Hit-Man di Jepang.

Situasi yang semakin memanas ini membuat perdagangan senjata api di Jepang semakin aktif dan semakin mahal harganya di pasar gelap Jepang. "Kini suasana benar-benar panas, kemungkinan perang antargeng semakin besar. Bahkan harga pistol senjata api semakin mahal di pasar gelap,".
 
Harga pistol yang semula sekitar 300.000 yen kini menjadi sekitar satu juta yen per unit. Pada bawahan (chimpila) Yakuza kesal pimpinan masih bisa bersabar, tapi mereka sudah mau perang saja. Oleh karena itu para chimpila tersebut kini mulai mengincar pistol, bukan hanya untuk berperang tetapi juga untuk berjaga diri seandainya mendadak dapat serangan dari lawannya.

Yakuza terbesar Jepang Yamaguchigumi pecah 1 September lalu dan saingannya, dengan logo yang sama persis, membentuk KY tanggal 5 September dan diresmikan 6 September lalu terdiri dari 14 kelompok. Awalnya 13 kelompok, belakangan menyusul bergabung satu kelompok lain bersama KY.

"Kita akan semakin ketat berjaga-jaga di masyarakt karena ketegangan ini bisa menimbulkan korban di masyarakat. Jangan sampai terjadi demikian kita harapkan," kata pimpinan polisi Kotabe Koji, 17 September lalu dalam rapat pimpinan kepolisian.

Korban perang antargeng Yakuza terjadi misalnya 25 Januari 2003 di Kota Mitsumata Maebashi. Saat itu terjadi perang antara geng Sumiyoshikai dan Inagawakai mengakibatkan tiga warga sipil yang tak tahu menahu, akhirnya tewas kena peluru nyasar atas puluhan peluru tembak-menembak saat perang antargeng terjadi.

November 2007 juga seorang anggota masyarakat sipil terkena salah tembak dari anggota yakuza sehingga meninggal dunia di Kota Takeo Perfektur Saga. Penembakan oleh anggota Kudokai yang bermarkas di Kota Kurume Perfektur Fukuoka.

UU Anti Yakuza sejak 1992 dengan sedikitnya 32 kali revisi tersebut, ternyata kita benar-benar menggencet kebebasan Yakuza untuk mencari uang. Kelompok terbesar pun pecah dan akan semakin melemah diharapkan pihak kepolisian.

Sementara penyitaan berbagai pistol semakin gencar dilakukan. Selama enam bulan pertama tahun 2015 ini saja sedikitnya 28 pistol telah disita pihak kepolisian Jepang. Tahun lalu antara Januari-Juni 2014 disita sebanyak 42 pistol.

Dari Perfektur Guna saja yang cukup panas mudah bertengkar kalangan Yakuza, polisi sempat menyita dua pistol dari anggota yakuza tahun lalu.

Kini dengan UU Anti Yakuza terbaru sesungguhnya pihak polisi semakin kesulitan mengumpulkan informasi dari kalangan yakuza, karena dinding pembatas antara kedua pihak semakin tebal, antara polisi dan yakuza, dengan aturan baru UU Anti Yakuza saat ini.

Inilah juga sisi negatif bagi polisi, kesulitan yang dihadapi pihak kepolisian untuk mengumpulkan informasi dari Yakuza dibandingkan masa lalu (lebih mudah) sebelum ada peraturan baru UU Anti Yakuza yang diimplementasikan penuh tahun 2012.


Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...