komentar | baca - tulis komentar
Hari ini tujuh puluh tahun yang lalu kemerdekaan Indonesia
diproklamirkan. Banyak cerita menarik yang terjadi seputar proklamasi di
mana Soekarno dan Mohammad Hatta adalah Bapak Bangsa yang paling sering
kita dengar namanya sebagai salah dua pembuat sejarah. Kamu pun mungkin
pernah mendengar fakta-fakta unik seperti bendera pusaka jahitan
Fatmawati yang diambil dari kain tukang soto atau Soekarno yang sedang
sakit sewaktu membacakan teks proklamasi. Tapi sebetulnya masih ada
beberapa fakta yang selama ini terpendam atau sedikit yang membicarakan.
Bisa jadi selama ini orang-orang menganggap detail-detail ini kurang
penting. Untungnya MBDC cukup memperhatikannya dan ingin membagikannya
kepada kamu semua:
1. Djiaw Kie Siong
Yang punya Rengasdengklok '45
Namanya
pastilah asing di telinga kamu. Tapi tidak dengan Peristiwa
Rengasdengklok bukan? Tentunya tau dong kalo para golongan tua termasuk
Soekarno-Hatta diculik oleh golongan muda yang udah gak sabar mendengar
kata proklamasi. Nah, di rumah Djiaw Kie Siong inilah mereka diinapkan
bersama-sama dengan Fatmawati dan Guntur Soekarnoputra pada 14-16
Agustus 1945. Di rumahnya juga teks proklamasi disusun. Nama petani
kecil keturunan Tionghoa ini emang seperti hilang ditelan sejarah. MBDC
pun bingung kenapa.
2. dr. Soeharto
Seperti
yang udah disinggung di bagian pembuka, Soekarno menderita demam tinggi
akibat malaria tertiana pada hari di mana doi memproklamirkan
kemerdekaan. Jam 8 pagi, dokter kesayangannya yang bernama Soeharto
membangunkannya kemudian ngasih obat chinineurethan intramusculair dan
pil brom chinine. Abis itu tidur sejam, bangun, bersiap-siap dan jam 10
ngebacain teks proklamasi. Terima kasih banget kepada dr. Soeharto yang
gak salah ngasih obat. Kelak nama ini pula yang menggesernya sebagai
Presiden Indonesia.
3. Joesoef Ronodipoero
Joesoef Ronodipoero
Pernah
mendengar rekaman Soekarno ngebacain teks proklamasi? Jangan pernah
berpikir kalo di tahun '45 Soekarno melakukan hal tersebut karena pada
saat itu yang ada cuma dokumentasi foto. Orang pertama yang menyiarkan
kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia adalah Joesoef Ronodipoero yang
pada waktu itu bekerja sebagai penyiar di radio Hoso Kyoku. Abis make
bahasa Indonesia seperti yang tertera di teks, doi make bahasa Inggris
supaya radio internasional kayak BBC London, Radio Amerika, dan
Singapura bisa ngerti apa maksudnya. Padahal radio Hoso Kyoku udah
dijaga ketat sama tentara Jepang. Berkat perbuatannya itu, seluruh staf
radio ampe disiksa oleh tentara. Joesoef pulalah yang mendirikan Radio
Republik Indonesia gak nyampe sebulan abis Indonesia merdeka. Anak radio
banget.
4. Frans Mendur
Foto Proklamasi
Foto
di atas merupakan satu dari sedikit gambar proklamasi kemerdekaan yang
paling sering kamu lihat. Gak banyak yang ngeh siapa fotografernya dan
betapa sulit usaha memertahankan foto. Terima kasih banyak kepada Frans
Mendur atas foto bersejarah di atas. Bersama abangnya, Alex Mendur,
mereka berdua mendokumentasikan proklamasi. Tentara Jepang sempat ingin
merampas negatif foto, tapi Frans berbohong, bilang kalo negatifnya udah
dikasih ke Barisan Pelopor. Padahal negatif film ditanam di bawah pohon
di halaman kantor harian Asia Raja.
5. Tanda Tangan
Berbagai golongan
Pas
lagi nyusun naskah proklamasi, ada berbagai tokoh yang hadir selain
Soekarno-Hatta dan golongan tua seperti Achmad Soebarjo. Golongan muda
diwakili Soekarni, Sayuti Melik, Wikana, dan Chaerul Saleh. Sebetulnya,
Hatta ngusulin supaya semua yang hadir membubuhkan tanda tangannya di
teks asli proklamasi, tapi usulnya ditolak Soekarni. Hatta pun bingung
atas keogahan mereka.
6. Mesin Tik
Sayuti & BM Diah
Nama
Sayuti Melik sering kamu dengar sebagai pengetik naskah proklamasi.
Tapi dari manakah mesin tik yang digunakannya? Gak muncul begitu aja,
bukan jatuh dari langit. Mesin tik yang dipake justru "dipinjam" (bahasa
pada saat itu) atau diambil atau boleh dibilang minjem gak
bilang-bilang dari kantor Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jerman, Mayor
(Laut) Dr. Hermann Kandeler.
7. Tong Sampah
Naskah
asli proklamasi yang ditulis oleh tangan Soekarno ternyata sempat
mampir ke tong sampah di rumah Laksamana Maeda sebelum diamankan oleh
wartawan B.M Diah. Nama terakhir ini emang nemenin Sayuti Melik ngetik
naskah. Eh, Sayuti mungkin mikir naskah asli gak penting lagi kali ya.
Disimpen deh sama Diah. Tahun 1992 Diah akhirnya nyerahin teks asli ke
pemerintah setelah disimpannya selama 46 tahun.
Demikian sejarah
singkat soal beberapa detail yang mengelilingi kejadian proklamasi, hari
yang udah sepatutnya disyukuri oleh kita sebagai bangsa. Masih ada yang
mau nambahin? Langsung aja ke kolom komentar.
Sumber :
No comments:
Post a Comment