Monday 12 October 2015

Anak Ini Beberkan Cara ISIS Ajarkan Potong Tenggorokan




komentar | baca - tulis komentar

Anak Ini Beberkan Cara ISIS Ajarkan Potong Tenggorokan

Beberapa orang anak berumur sekitar 10 tahun baru-baru ini sukses menghentak dunia.
Mereka dengan gamblang membeberkan betapa brutalnya pelatihan yang dipaksakan kepada mereka, di bawah komando ISIS. Saat anak-anak seumuran mereka menghabiskan waktu dengan bersekolah dan bermain dengan teman-teman, para anak-anak ini mempelajari bagaimana caranya menembakkan senjata api dan bagaimana menjadi tentara bom bunuh diri, sebagai bagian dari kampanye sesat dari ISIS.

Kelompok militan ini merekrut anak-anak berusia sekitar lima tahun di beberapa daerah di bawah kekuasaan mereka, dan diklaim untuk menciptakan generasi baru militan jihad. Raghib Al-Yas Ahmed (14), merupakan satu dari anggota kaum minoritas Yazidi yang sempat mengalami kekejaman di bawah perintah ISIS.
Seperti ribuan masyarakat Yazidi lainnya, Ahmed dijadikan tawanan oleh para militan ISIS, bersamaan dengan keluarganya dan ribuan orang lainnya.

Mereka dipindahkan ke Tel Afar setelah kampung halaman mereka, Sinjar, di daerah Utara Irak, jatuh ketangan ISIS Pada Agustus 2015. Ia kemudian pindah ke Turki dengan sang ibu dan adik laki-lakinya, dimana mereka menghabiskan dua bulan berada di sana, sebelum berakhir di kamp pelatihan militer di Raqqa, dimana mereka juga menghabiskan hidup selama tujuh bulan disana.

Para wanita muda di keluarganya, termasuk dua orang saudara perempuannya, dibawa para militan dan dijadikan budak.Kakak wanitanya yang berusia 20 tahun bernama Shahinaz, yang berhasil menyelamatkan diri dari ISIS beberapa hari yang lalu, telah diperkosa dan dijual sebagai budak seks. Malang, saudara perempuannya yang kedua masih berada di tangan ISIS.

Raghib mengatakan : ”Mereka mengajarkan kepada kami bagaimana caranya memotong tenggorokan dan meledakkan diri sendiri. Kami meletakkan tangan kami di dahi mereka, mengangkat kepala mereka dan meletakkan pisau di leher mereka dan membunuh mereka.”

”Untuk masalah bom yang diikatkan ke sekitar pinggang, kami diminta untuk menarik sebuah potongan besi berwarna putih yang tertempel di bom tersebut, dan bom itu akan langsung meledak.” ”Kami juga diajarkan bagaimana caranya menggunakan granat dan langsung melemparkannya, atau granat itu akan meledak di tangan kami.”

Para anak-anak tak berdosa ini dipaksa menjalani pelatihan militer secara brutal, setelah sebelumnya mendapat doktrin mengenai ajaran sesat dari ISIS. Raghib menambahkan : ”Kami juga belajar bagaimana caranya merakit senjata. Dan siapapun yang tak tahu cara melakukannya akan dihukum sampai ia bisa melakukannya.””Kami juga diajarkan bagaimana membidik target. Dan siapapun yang gagal akan dihukum.”
”Pelatihan kami meliputi lari selama 30 menit dalam sehari, dan siapapun yang tak bisa berlari, kakinya akan dipukul atau dipaksa merangkak.”

Seorang anak lainnya, Hamada Shihab Ahmed (10), menambahkan : ”Pelatihan militer kami juga termasuk bagaimana cara menggunakan machine gun. Siapapun yang tak disiplin akan dihukum, seperti dijemur di bawah matahari atau dipukul dengan selang air.” ”Makanan kami sangat sedikit. Kami cuma dapat makanan sekali sehari.” Minggu lalu, seorang remaja, Omar (14), juga menjelaskan sebuah momen mengerikan yang ia alami. Tangan dan kakinya dipotong oleh salah seorang pemimpin ISIS yang dijuluki ’The Bulldozer’, karena menolak bergabung dengan ISIS. Menurut keterangan anak-anak tersebut jadwal yang harus mereka tempuh selama satu hari adalah (waktu yang digunakan adalah waktu setempat) :

4.30 Pagi - Bangun untuk beribadah, setelah itu, mereka tidur lagi.
8 Pagi - Sarapan
9 Pagi - Belajar Al-Qur’an dan doktrin sesat Islam dari ISIS
12 Siang - Makan siang
1 Siang - Latihan fisik ala militer sampai pukul 5 sore


Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...