Wednesday 19 August 2015

15 Perempuan Berhasil Bikin Desa Khusus Wanita




komentar | baca - tulis komentar

15 Perempuan Berhasil Bikin Desa Khusus Wanita

Desa Umoja, yang terletak di daerah padang rumput samburu, Kenya, tidak seperti kebanyakan kampung lainnya. Sebab, keseluruhan penduduk desa terpencil itu adalah wanita dan anak-anak. Tidak ada satu pun kaum lelaki. Desa Umoja terbentuk sejak tahun 1990. Saat itu, ada 15 wanita korban pemerkaosan tentara Inggris yang memutuskan untuk membuat kelompok dan bertahan hidup.

Kekinian, setelah 25 tahun terbentuk, Desa Umoja menjadi tempat perlindungan bagi wanita korban pernikahan anak-anak, mutilasi alat vital, kekerasan rumah tangga, dan pemerkaosan.

Seorang reporter The Guardian, Julie Bindel, berkesempatan untuk mengunjungi desa Umoja baru-baru ini.
Ada 47 penduduk wanita dengan 200 anak-anak bermukim di dalam Desa Umoja. Untuk mendapatkan uang, wanita penduduk Desa Umoja biasanya membuat kerajinan tangan. Misalnya, membuat kalung atau gelang dari material manik-manik yang dijual pada turis asing saat berkunjung ke daerah mereka.

Meski sudah hidup bersama sesama wanita, ternyata penduduk Desa Umoja masih tetap rentan terhadap tindak kekerasan. Selain itu, keputusan membuat desa dengan komposisi penduduk wanita banyak mendapat sorotan dan kritik oleh penduduk desa lainnya. Ketua Desa Umoja seringkali menerima tindak kekerasan dari laki-laki yang berasal dari luar desanya.

Seita Lengima, salah satu perempuan yang dituakan di desa tersebut menyatakan, desa tersebut merupakan tempat perlindungan. "Desa ini didirikan oleh 15 orang wanita korban pemerkaosan tentara Inggris. Karenanya, perayaan ulang tahun desa ke-25 ini sangat penting bagi kami,".

"Di luar sana, wanita dikuasai oleh laki-laki sehingga mereka tak dapat melakukan perubahan. Para wanita di Umoja memiliki kebebasan." Nyatanya, kebebasan dari kungkungan laki-laki telah membuat para wanita di desa ini menjadi mandiri.

Mereka mencari nafkah dengan menjual perhiasan maupun menjalankan bisnis perkemahan wisata.
Meski terlarang bagi laki-laki, bukan berarti desa ini anti-lelaki. Desa Umoja membolehkan pengunjung dari lawan jenis, akan tetapi tidak diizinkan tinggal terlalu lama.




Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...