Friday 31 July 2015

Lihatlah! Kekejaman Tentara Israel Saat Insiden Black Friday




komentar | baca - tulis komentar

Lihatlah! Kekejaman Tentara Israel Saat Insiden Black Friday

Pasukan Israel dituduh melakukan kejahatan perang selama hari "pembantaian" di Jalur Gaza yang telah disebut Black Friday atau Jumat Gelap.
Laporan Amnesty International, dugaan kekejaman terjadi di Rafah selama konflik dengan Hamas menyebutkan pasukan Israel menewaskan sedikitnya 135 warga sipil Palestina, termasuk 75 anak-anak, menyusul penangkapan seorang tentara.
Diawali dari Letnan Hadar Goldin bersama bagian dari unit yang mencari terowongan antara Gaza dan Israel, dilanjutkan pertempuran dengan militan terjadi kemudian dia menghilang pada 1 Agustus 2014.
Philip Luther, Direktur Program Timur Tengah, Amnesty International, mengatakan serangan besar-besaran di daerah pemukiman Rafah adalah respon langsung terhadap hilang atau penangkapan tentara tapi mengabaikan kehidupan sipil.
"Mereka melakukan serangkaian serangan yang tidak proporsional atau sembarangan, yang mereka telah benar-benar gagal untuk menyelidiki secara independen," tambahnya.
Sedangkan berdasarkan, analisis gabungan dari ratusan foto dan video, serta citra satelit dan kesaksian dari saksi mata.
Dari sana memberikan bukti kuat pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional oleh pasukan Israel yang harus diselidiki.

Warga Sipil Palestina Terluka Setelah Serangan Militer Israel di Sebuah Sekolah PBB di Rafah
"Laporan ini menyajikan panggilan mendesak untuk keadilan yang tidak boleh diabaikan," Laporan, 'Black Friday' di Rafah, disusun dengan peneliti yang berbasis di London Arsitektur Forensik Goldsmiths University dan mencakup insiden selama empat hari , ketika gencatan senjata gagal.

Menggunakan metode wawancara, rekaman video, foto, dan bukti lain para peneliti menyimpulkan Angkatan Pertahanan Israel (IDF) memberlakukan "Hannibal Directive". Prosedur militer kontroversial bisa menjadi subyek dari investigasi kriminal di Israel, di mana para pejabat mengakui itu diberlakukan pada hari menghilangnya Letnan Goldin ini.

Seorang saksi menggambarkan, serangan di hari itu diibaratkan serangan menggunakan mesin cincang daging yang dilakukan tanpa belas kasihan. Dalam salah satu insiden paling mematikan lain, peneliti dan ahli militer mengatakan kepada Amnesty tentang serangan bom.
Dua bom seberat masing-masing satu ton milik Angkatan Udara Israel dijatuhkan di bangunan berlantai satu di Aal-Tannur di Rafah timur.

Citra satelit dan foto-foto juga muncul untuk menunjukkan kawah dan kerusakan lainnya yang menunjukkan bahwa rumah sakit dan ambulans diserang berulang kali selama serangan di Rafah.
Ambulans membawa yang membawa pria tua terluka , wanita dan tiga anak dilaporkan dihantam rudal pesawat tak berawak.


Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...