Jupri Pasaribu alias Jamalditembak dibagian punggung belakang oleh anggota kepolisian, yang diduga merupakan anggota Polsek Tanjung Priok, di Kolong Sungai Bambu, Jalan Jati VIII RT 08/ 09, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara,.
Jamal diketahui merupakan Ketua Laskar Jayakarta Jakarta Utara.
Saat Warta Kota menelusuri ke lokasi kejadian, warga nampak berkerumun di Jalan Jati VIII. Di lokasi kejadian yang tak jauh dari kantor sekretariat RW 09 ini, juga disambangi puluhan anggota kepolisian dari Polres Metro Jakarta Utara, yang tengah megolah tempat kejadian perkara (TKP).
Pantauan di lokasi, beberapa anggota kepolisian tengah memasuki sebuah rumah bertingkat dua. Rumah tersebut diketahui dijadikan kost-kostan oleh pemiliknya.
Dua anggota kepolisian itu, terlihat tengah menginterogasi beberapa orang di rumah yang berpagar hitam itu. Diketahui, rumah yang didatangi anggota kepolisian itu, yakni rumah milik seorang pria bernama Suprapto.
Anehnya, kondisi pagar rumah bernomor 1 itu, nampak rusak parah. Terlihat, pagar itu rusak persis usai didobrak oleh seseorang. Bagian engsel yang karatan itu patah.
Di dalam rumah itu, terlihat dua orang yang diketahui penghuni, tengah diinterogasi polisi. Belum diketahui, bagaimana kondisi kejadian penembakan tersebut.
Namun, saat mewawancarai salah seorang anggota kepolisian, penembakan itu benar adanya terjadi. Polisi yang memakai pakaian preman ini menjelaskan, penembakan itu terjadi lantaran adanya percekcokan sesama sipil.
"Orang sipil sama sipil. Jadi sipil yang satu mabuk berat. Nyerang-nyerang rumah yang ini nih. Nah yang mabok ini, dilaporin polisi sama yang punya rumah. Polisi dateng, diamanin. Penembakan emang polisi yang lakuin. Ya mungkin ngelawan anggota kali," katanya.
Sementara itu, penuturan warga setempat tak jauh berbeda. Di lokasi kejadian, Riki (40) selaku warga setempat membenarkan telah terjadi penembakan yang didera Ketua Laskar Jayakarta Jakarta Utara.
Riki mengaku, kejadian penembakan itu bermula adanya percekcokan antara Jamal dengan Suprapto, yang juga warga RW 09. Jamal datang ke rumah Suprapto dalam kondisi mabuk dan berteriak-teriak hingga menjadi perhatian warga yang tengah asik duduk santai.
"Jamal emang ketua Laskar Jayakarta. Nah si Jamal datang berteriak-teriak ke rumah Suprapto dalam kondisi memang mabuk berat. Mabuk minuman kayaknya, saya juga gak tahu. Pokoknya mabok aja dah. Dia (Jamal) ini berteriak-teriak di depan rumahSuprapto, sambil mengancam akan membunuh Suprapto. Dia teriak minta si Suprapto keluar dari rumahnya itu," kata pria yang memakai topi hitam ini.
Lanjutnya, Suprapto beserta keluarganya mengusir pria mabuk tersebut. Namun, pria bertubuh gemuk ini mengaku tak tahu apa maksud Jamal mengancam akan membunuh Suprapto.
"Saya sih gak tahu ya permasalahannya apa. Cuman yang saya lihat, Jamal ini sempat pergi saat diusir pihak keluarga Suprapto," katanya.
Kala itu, Jamal kembali datang dan mendobrak pintu pagar rumahSuprapto. Kembali, pihak keluarga Suprapto mengusir Jamal, yang tengah mengamuk itu.
Setelah Jamal pergi lagi meninggalkan rumah berwarna cokelat itu,Suprapto bersama Christ, keponakannya, melaporkan kejadian itu ke Polsek Tanjung Priok.
Alhasil, Suprapto datang membawa dua anggota kepolisian. Sayangnya, Riki hanya tahu sebatas mendengar suara tembakan dua kali, yakni ke arah udara, dan ke arah Jamal.
"Sampai situ doang saya taunya ya. Tapi emang saya denger, ada suara tembakan dua kali. Saya gak tahu siapa yang nembak. Yang pastinya dua kali tembakan. Denger dari warga tembakan pertama ke udara, dan keduanya polisi nembak si Jamal," ujarnya.
Kala itu, Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol Susetio Cahyadimenuturkan, kejadian itu masih didalami oleh pihaknya.
"Masih didalami ya, tunggu dulu," ucapnya singkat. (Panji Baskhara Ramadhan)
KOTAK KOMENTAR
|
|
No comments:
Post a Comment