Sunday, 5 July 2015

Kisah Masjid Unik Berdiri di Sarang Maksiat




komentar | baca - tulis komentar

Kisah Masjid Unik Berdiri di Sarang Maksiat
Ilustrasi Masjid

Sebuah masjid kuno di Sumedang, Jawa Barat memiliki sejarah panjang nan benderang di tengah gelapnya dunia pelacuran.

Masjid bernama Masjid Agung Paseh itu, berdiri di sebuah kawasan lokalisasi, Sidaraja di Kecamatan Paseh, Sumedang. Namun, sejak masjid itu didirikan pada 2003, lokasi pelacuran pun sirna.

Dulu, masjid itu hanya berukuran kecil. Dan di sisi kanan kiri, depan, dan belakang masjid berdiri tempat-tempat maksiat wanita penjaja seks.

Masjid ini memiliki nama lain, yakni Masjid Nyalindung. Konon, nama Nyalindung diambil karena masjid itu kerap dijadikan tempat berlindungnya seorang tokoh agama bernama Eyang Sanji cucu dari keturunan Raja Sumedang Larang dari kejaran tentara Belanda.

"Eyang Sanji lalu berdakwah dan menyiarkan ajaran Islam dari masjid ini," ujar DKP Masjid Nyalindung, Acep Priatna, Kamis 2 Juli 2015.

Hingga saat ini, masjid itu masih dijadikan tempat berlindung. Tapi bukan lagi oleh keluarga raja. Melainkan oleh pengendara yang melintas di Jalan Raya Kadipaten Sumedang, terutama pada saat musim mudik Lebaran.

Arsitektur Unik

Selain bersejarah, Masjid Nyalindung memiliki banyak keunikan, terutama pada arsitektur bangunan di dalamnya, sepintas terlihat seperti bangunan masjid pada umumnya.

Namun, arsitektur bangunannya memiliki makna Islami, seperti anak tangga menuju pintu masuk masjid yang berjumlah 17 anak tangga. "Yang berarti jumlah keseluruhan dari salat wajib 5 waktu, yakni 17 rakaat," ujar Acep.

Kemudian terdapat enam kolam ikan yang mengelilingi masjid. "Yang berarti jumlah rukun iman dan lima kubah mesjid yang berarti rukun Islam," katanya menerangkan.

Dengan arsitektur yang unik itu, membuat orang yang datang betah berlama-lama di dalam masjid untuk ibadah atau sekadar melepas lelah setelah cukup lama berkendara.

Masjid ini bakal ramai dikunjungi masyarakat di musim mudik Lebaran. Karena lokasinya yang sangat strategis.

Yakni, di tepi Jalan Kadipaten jalur mudik selatan yang biasa dilalui kendaraan tujuan Majalengka dan Cirebon.

 

Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...