Kesempurnaan manusia dengan segala kompleksitas anggota tubuh merupakananugerah tiada tara dari yang Maha Pencipta (Allah SWT). Mencium bau, merasakan, melihat, mendengar adalah hal yang semua manusia normal dapat lakukan untuk mengenali lingkungan sekitar dan sesamanya.
Namun kesempurnaan manusia tidaklah mutlak karena ada kekurangan dari kita yang menjadi batas kemampuan untuk tetap bersyukur. Salah satu kekurangan yang tidak dimiliki manusia terdapat pada alam sekitar termasuk hewan-hewan dengan kemampuan khusus yang sangat mengagumkan. Hewan-hewan tersebut diciptakan dengan kemampuan indra yang luar biasa dan sama sekali tidak dapat dilakukan manusia secara langsung atau tanpa menggunakan teknologi.
Berikut merupakan empat (4) indra mengagumkan hewan yang tidak dimiliki manusia:
1. Echolocation
Echolocation atau sama halnya dengan biosonar, memungkinkan hewan memancarkan suara bernada tinggi yang kemudian digunakan sebagai alat informasi untuk mengetahui lokasi dirinya dan sekitarnya dari gema (Echo) yang dihasilkannya dan kembali ke telinga hewan tersebut. Salah satunya hewan yang paling populer kita kenal dalam menggunakan biosonar adalah Kelelawar.
Kelelawar berburu dimalam hari mencari mangsa tanpa menubruk pepohonan karena biosonar yang dimilikinya. Apakah manusia bisa melakukannya? Bayangkan saja jika kita menjerit mengeluarkan suara sekeras-kerasnya bukannya kita bisa berburu dimalah hari, namun yang ada mangsa tersebut lari terbirit-birit karena bisingnya suara yang kita hasilkan.
Selain kelelawar, adapula Paus bergigi dan lumba-lumba yang memancarkan sonar (ultrasound) untuk saling berkomunikasi dan mengetahui lokasi sekitar. Kemampuan memancarkan sonar pun telah diadaptasi manusia pada teknologi canggih salah satunya untuk navigasi kapal selam.
Tapi jangan salah, Echolocation bermakna mampu mengetahui lokasi dirinya dan sekitarnya bukan berarti karena hanya suara yang menghasilkan gema seperti kelelawar. Belut Listrik salah satu contohnya, menggunakan impuls listrik dari tubuh mereka dan menggunakan gaung sebagai indra untuk mengidentifikasi dan menavigasi lingkungan sekitarnya.
2. Gelombang Elektromagnetik
Kita mengira bahwa manusia begitu istimewa mampu melihat warna yang begitu indah seperti pelangi, namun sebenarnya kita tidak mampu melihat secara detail beberapa gelombang warna (spektrum).
Cahaya putih yang disebut monokromatik (satu warna) terurai menjadi beragam jenis warna yang disebut polikromatik dengan perbedaan panjang gelombang cahaya. Warna merah memiliki panjang gelombang terpanjang namun frekuensi terendah, sebaliknya biru memiliki panjang gelombang lebih renda namun dengan frekuensi lebih tinggi. Jenis gelombang elektromagnetik salah satunya sinar ultraviolet tak mampu kita lihat secara jelas.
Serangga seperti lebah dan kupu-kupu lah yang memiliki kemampuan melihat secara detail ultraviolet untuk membantu mereka dalam melakukan penyerbukan pada bunga-bunga disekitar mereka yang difavoritkan.
Bahkan yang terunik, burung Merpati memiliki kemampuan membedakan warna yang hampir sama dan sama sekalipun dalam pandangan manusia. Hal ini dikarenakan Merpati dikaruniai kemampuan melihat perbedaan panjang gelombang lima warna dasar yang disebut Pentachromates dalam satu waktu yang sama. Sedangkan kita manusia, termasuk Trichromates yang memproses tiga warna dasar yakni merah, biru dan hijau pada stau waktu.
3. Feromon
Saat memperhatikan semut bergerumul dan berlarian kesana kemari, kita mengaggap bahwa semut mungkin merupakan hewan yang tak terorganisir seperti bebek yang berjajar mengikuti induknya. Namun anggapan tersebut ternyata salah, karena semut memiliki caranya sendiri untuk mengorganisasikan kawanannya.
Semut terkenal mampu memancarkan aroma, yang disebut feromon yang dapat mengkomunikasikan pikiran yang rumit berdasarkan jenis dan jumlah feromon yang dipancarkan. Biasanya menggunakan sepuluh sampai dua puluh jenis feromon, semut dapat memancarkan aroma yang memberitahu semut lain untuk memperhatikan, datang dalam arah ini dan itu, serangan, atau minggir.
Bakteri dan beberapa serangga lainnya pun menggunakan feromon sebagai cara berkomunikasi dengan sesamanya.
4. Magnetoreception
Magnetoreception atau Magnetoception bisa dibilang sebagai “indra keenam” hewan. Indra keenam hewan tersebut mungkin banyak perbedaan dengan manusia yang mengklaim memiliki indra keenam yang berkonotasi mampu melihat mahluk gaib.
Magnetoception yang dimiliki kebanyakan hewan merupakan kemampuan yang memungkinkan mereka mendeteksi magnet bumi untuk melihat ketinggian mereka berada, arah serta lokasi.
Burung menggunakan magnetoception untuk mengikuti rute migrasi, ikan Salmon menggunakannya untuk menavigasi laut dan menemukan jalan mereka kembali ke rumah mereka dan beberapa studi terbaru menunjukkan bahwa anjing menggunakan medan magentik untuk menyesuaikan diri sebelum pergi ke kamar mandi.
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment