Sunday, 5 July 2015

ASIA DAN BARAT BEDA, DUDUK SAMA JONGKOK SEHAT MANA?




komentar | baca - tulis komentar

Wisatawan Asia Disebut Tak Ikuti Etika Duduk di Toilet

Swiss kini sedang gencarkampanye kebersihan di tempat wisata yang jadi andalan di negara itu.
Pesan khusus bahkan disampaikan kepada wisatawan asing yang sedang berada di sana, uniknya, cara duduk di toilet pun dipandu di negeri itu.
Dailymail.co.uk melaporkan, tak hanya soal kebersihan, pesan untuk menggunakan toilet ditujukan kepada wisatawan, khususnya asal Asia untuk mengikuti etika duduk di toliet ala Barat.
Penyedia jasa kereta api di negara itu memberikan klu khusus dalam rambu petunjuk, tanda-tanda itu menjelaskan bagaimana untuk pergi ke toilet karena 'wisatawan Asia tidak menggunakannya dengan benar'
Tanda diagram itu tampaknya ditujukan untuk pengunjung dari Asia Tenggara dan Timur Tengah, mereka menjelaskan bagaimana seseorang harus duduk di kursi toilet, bukan jongkok.
Pada rambu itu mereka harus menempatkan kertas toilet ke toilet, bukan sampah. Hal itu dilakukan karena ada pengunjung yang menggunakan jasa kereta kadang-kadang mereka tidak tahu di mana untuk menempatkan kertas toilet.
Roger Joss, direktur pemasaran untuk kereta api mengatakan, pengunjung dari Korea dan China diwawancarai oleh koran mengatakan kampanye itu tidak perlu karena mereka sudah tahu bagaimana menggunakan fasilitas benar.

Namun ada Wisatawan dari kawasan Teluk atau negara-negara Asia tidak sangat menyadari cara hidup di Barat.
Namun dalam penelitian posisi buang air besar duduk dengan jongkok lebih baik yang mana?
Penelitian yang diterbitkan dalam journal Digestive Diseases and Sciences, Dr. Dov Sikirov memaparkan posisi duduk atau jongkok saat buang air besar berpengaruh banyak pada kenyamanan di kamar mandi.
Ia menginstruksikan sejumlah responden untuk mencoba buang air besar dengan tiga posisi berbeda. Ada yang buang air besar di toilet duduk setinggi 16 inci, duduk di toilet setinggi 12 inci, dan jongkok di atas wadah plastik.
Setiap responden juga diminta mencatat waktu mereka buang air besar dan diukur apa kesulitannya dalam empat titik skala.
Hasil studi menunjukkan, saat posisi seseorang jongkok, ia membutuhkan 51 detik untuk memindahkan perutnya.
Sedangkan saat posisi duduk di toilet lebih tinggi, orang membutuhkan 130 detik untuk memindahkan perut. Selain itu, orang yang buang air besar dengan jongkok merasa lebih nyaman dan lebih mudah.

Studi lainnya dilakukan oleh para peneliti Jepang. Mereka meneliti cairan yang dilepaskan dari dubur baik dalam posisi duduk atau jongkok.
Dari rekaman video sinar x terungkap, sudut anorektal yang terbentuk mulai dari dalam anus naik dari 100 menjadi 126 derajat ketika responden pindah posisi dari duduk ke jongkok. Peneliti mengamati kemungkinan terjadinya pengurangan keinginan mengejan saat jongkok.
Mengejan saat buang air besar erat kaitannya dengan terjadinya wasir. Wasir terjadi ketika pembuluh darah di bagian dubur bengkak, sementara tekanan saat mengejan akan menyebabkan pembuluh darah semakin membesar.
Wasir bisa disebabkan mengejan saat buang air besar, sembelit, duduk dalam waktu lama, infeksi dubur, atau penyakit seperti sirosis hati.
Penyakit ini bisa terjadi secara internal maupun ekternal. Gejalanya seperti gatal-gatal pada dubur, rasa sakit dan nyeri seputar dubur, terdapat darah merah pada tinja, nyeri saat buang air besar serta muncul benjolan keras di sekitar dubur.
Jadi, berdasarkan sejumlah kajian penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa menggunakan closet jongkok relatif lebih menguntungkan dari sisi kesehatan karena dapat memudahkan proses pembuangan.
Namun untuk memastikan mana yang terbaik bagi Anda, semuanya tentu terpulang pada selera, kebiasaan serta kenyamanan.


Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...