Saturday 24 October 2015

Susanto Khilaf Setelah Menggauli Anaknya Hingga Melahirkan Dua Anak




komentar | baca - tulis komentar

Susanto Khilaf Setelah Menggauli Anaknya Hingga Melahirkan Dua Anak

Apa yang dilakukan Susanto (47) sangatlah bejat. Mengaku karena khilaf, ia tega menyetubuhi anak kandungnya sendiri, berinisal PS (23). Tak hanya sekali, kejadian ini terus berlangsung sejak PS berusia 16 tahun, hingga saat ini PS telah melahirkan dua orang putri, akibat perbuatan ayah kandungnya itu. Bahkan, salah satu anaknya kini telah duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Parahnya perbuatan ini, diketahui oleh Aisyah (40) yang tak lain adalah ibu dari PS, dan istri Susanto. Namun Aisyah dan PS tak bisa berbuat banyak atas Susanto ini. Susanto mengancam akan meninggalkan Aisyah dan anak-anaknya yang masih kecil, jika ia nekat mengadu ke kekeluarga ataupun polisi.

Sekitar tujuh tahun menahan luka dan malu akibat ulah Susanto, akhirnya PS pun mencoba berontak, dan mengadukannya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polresta Palembang,
Sumatera Selatan. Usai membuat pengaduan, polisipun bergerak, dan mengamankan Susanto saat ia tengah nongkrong tak jauh dari kediamannya.

Saat diamankan petugas kepolisian, pria yang berprofesi sebagai buruh serabutan ini mengaku, khilaf melakukan hal itu kepada anak pertamanya tersebut. Ia mengaku, sering menonton video porno di handphonenya. Susanto mengaku mendapatkan video porno tersebut seharga Rp 15 ribu untuk 20 film yang dibelinya dari teman setongkrongannya.

Selain itu, karena ia bersama anak, dan istrinya tidur bersama dalam satu ruangan, membuat nafsunya memuncak, dan akhirnya memperkosa anak pertama dari enam bersaudara tersebut. "Kami itu tidur di satu ruangan, dengan anak dan istri saya, jadi saya nafsu melihat anak saya. Sebenarnya istri saya itu selalu memberikan saya jatah, tapi saya khilaf pak sehingga terjadi," ujar pria yang mengaku beralamat di Jalan Ki Haji Abdillah Lorong Karyawan Kelurahan 9 Ilir Kecamatan Ilir Timut (IT) II ini.

Menurut Susanto, kejadian itu pertama kali dilakukannya pada tahun 2008 saat PS masih duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Tak hanya sekali, sebulan kemudian Susanto kembali melakukan hal yang serupa.

"Kejadiannya malam-malam itu. Saya datangi dia, dan langsung memukulnya. Saya katakan tidak usah ribut, jadi dia takut," terangnya. Setelah dua kali melakukan hubungan itu, PS datang kepada Susanto, dan mengadu jika ia sedang hamil. Mengetahui hal itu, Susanto lantas menyuruh PS untuk menggugurkan kandungannya dengan cara meminum jamu-jamuan. Ternyata hal itu tidak berhasil. Memasuki usia kandungan yang ketiga bulan, membuat Aisah curiga dan akhirnya rahasia merekapun terbongkar.

"Anak itu jarang keluar, badannya juga kecil jadi tetangga tidak ada yang curiga. Saya tidak tahu bagaiman istri saya itu bisa tahu, mungkin anak saya cerita. Setelah ia tahu, istri saya marah, saya dimarahi habis-habisan, namun bagaiman lagi sudah terlanjur. Saya juga memang merasa bersalah. Terus saya cuma bilang kalau kamu masih marah dan mengadu saya akan tinggalkan dia dan anak yang masih kecil," jelasnya.
Meskipun sudah mengadung, RSpun masih tetap menyelesaikan sekolahnya. Karena badannya kecil, sehingga tidak ada masyarakat dan teman-temannya yang curiga bahwa RS tengah berbadan dua.

Tiba saat RS hendak melahirkan, menurut Susanto, RS libur sekolah selama satu bulan, dengan alasan sakit. Namun setelah ia sudah beraktifitas, dan anaknya sudah lahir, RS kembali ke sekolah. "Warga tidak ada yang curiga. Kalau ada warga yang nanya ya saya jawab itu anak saya. Istri saya juga kalau ditanya, disuruh nanya langsung ke saya," cetusnya. Susanto mengaku, anak hasil hubungannya dengan anaknya itupun memanggil dirinya dengan sebutan bapak. Sementara di akte kelahiranpun tertera nama Susanto sebagai nama orang tuanya.

"Ya nama saya diakte itu," cetusnya. Selepas tamat SMA, RS tak melanjutkan kuliah. Dirinya harus bekerja membanting tulang sebagai pelayan di salah satu toko sekaligus membiayai anak dan keluarganya. Gaji bulanan yang diterima RSpun digunakan untuk membeli kebutuhan makan keluarga, sementara ibunya hanya mengurus rumah tangga dan adik-adiknya.

"Anak saya itu mandiri pak dan dia yang paling tua. Saya tidak pernah suruh dia bekerja. Itu atas kemauan dia sendiri, dia yang bantu-bantu biaya dirumah," jelasnya. Bukan taubat atas ulahnya, Susanto mengaku kembali mengulangi kejadian itu pada tahun 2014 silam, hingga RS kembali mengandung anak keduanya yang saat ini masih berusia dua bulan.

"Istri saya saat itu sedang datang bulan, jadi saya kembali perkosa anak saya. Pada tahun 2014 itu saya setubuhi anak saya itu sebanyak 3 kali, hingga ia hamil, dan melahirkan," cetusnya. Ditanya mengenai hukuman kebiri yang tengah dicanangkan oleh pemerintah dalam menghukum pelaku pemerkosaan, Susanto mengaku pasrah, dan siap menanggung segala hukum yang akan diterimanya.
"Saya khilaf pak, saya menyesal," katanya.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Marully Pardede SIk mengatakan, kita terlebih dahulu mengambil keterangan korban dan saksi, sembari mengumpulkan bukti-bukti atas kasus ini.
"Jika memang terbukti kita akan kenakan pelaku dengan pasal perlindungan anak," tegasnya.




Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...