Di Jakarta dan Tokyo sama-sama banyak beredar mobil-mobil Toyota, Daihatsu, Honda dan merek-merek produk Jepang lainnya. Bentuknya, fitur-fitur dan teknologinya sama persis dengan mobil-mobil yang merayap di jalanan negeri Sakura. Tapi setelah diperhatikan, ada sedikit perbedaan pada bagian kaca mobil depan pengemudi.

Lalu lintas di Tokyo. (Panoramio.com)
Di Jakarta dengan alasan menahan silau terik matahari, banyak mobil dengan kaca depan gelap.Tapi di semua kota di Jepang, penggunaan kaca gelap di depan pengemudi amat dilarang.
Entah mobil pribadi, mobil pemerintah, mobilnya diplomat sampai mobil milik kaisar Jepang, semua menggunakan kaca bening.
Hukumnya wajib. Mengapa? Rupanya ini terkait erat dengan kebiasaan orang minum sake. Sake adalah minuman tradisional Jepang beralkohol yang amat digemari. Begitu minum, badan terasa hangat.
Cuaca dingin Jepang bisa dilawan dengan sake.
Tapi yang namanya minuman beralkohol, tetap saja risiko bikin mabuk tetap besar. Karena itu amat berisiko mengemudi kalau seseorang minum sake.Lebih berisiko lagi kalau kaca mobilnya gelap. Bukan hanya nyawa diri sendiri, nyawa orang lain juga terancam.Karena itu kaca mobil gelap dilarang sekali. Meski demikian, orang Jepang juga tahu diri. "Begitu habis minum sake, mereka taruh mobil di kantor. Lalu naik
kereta atau bus. Tinggal duduk manis. Hindari risiko, " kata Triana
Suharna, orang Jakarta yang sudah menetap di Jepang sejak 1999 dalam perjalanan mendampingi Tribunnews.com dan rombongan dari PT Toyota Astra Motor di kota Nagoya, Jepang, Selasa 27 Oktober 2015.
Cuaca dingin Jepang bisa dilawan dengan sake.

Penggunaan kaca film pada mobil-mobil warga Jakarta.
Tapi yang namanya minuman beralkohol, tetap saja risiko bikin mabuk tetap besar. Karena itu amat berisiko mengemudi kalau seseorang minum sake.Lebih berisiko lagi kalau kaca mobilnya gelap. Bukan hanya nyawa diri sendiri, nyawa orang lain juga terancam.Karena itu kaca mobil gelap dilarang sekali. Meski demikian, orang Jepang juga tahu diri. "Begitu habis minum sake, mereka taruh mobil di kantor. Lalu naik
kereta atau bus. Tinggal duduk manis. Hindari risiko, " kata Triana
Suharna, orang Jakarta yang sudah menetap di Jepang sejak 1999 dalam perjalanan mendampingi Tribunnews.com dan rombongan dari PT Toyota Astra Motor di kota Nagoya, Jepang, Selasa 27 Oktober 2015.Sumber :
KOTAK KOMENTAR
|
ARTIKEL TERKAIT
Serba-Serbi
- Hal yang Gampang Banget Bikin Galau Sekarang Ini
- Kegiatan Konvensional yang Tergantikan Oleh Kegiatan Online
- Anak Biadab! Lihat Perlakuan Tidak Manusiawi Anak Durhaka Ini Ke Ibunya!
- Hal ini Membuat Arab Begitu Dibenci Oleh Negara-Negara Barat
- Saking Bahagia, Kakek Ini 'Mandikan' Cucunya dengan Uang
- Kepanjangan Nama Orang Terkenal yang Belum Kamu Ketahui
- Fenomena Langka, Gurun Tandus Berubah Jadi Hutan Rimbun
- Profesor di Tiongkok Usulkan Ide Nyeleneh Pria Harus Berbagi Istri
- Kebiasaan di Indonesia yang Bikin Negara Kita Nggak Maju-maju
- Disangka Penyihir, Empat Wanita Dibakar Hidup-hidup
Transportasi
- So Sweet! Supir Bus Nikahi Cewek Yang 11 Tahun Terakhir Jadi Penumpangnya
- Fransiskus Selamat Karena Melompat dari Helikopter
- Resto Mewah PAUL Lakukan Diskriminasi Terhadap Sopir GoJek!
- Ini Syarat Utama Jadi Pengemudi TopJek
- Inilah Kemacetan Lalu Lintas Terparah di Dunia
- Ladyjek Tak Khawatir Ojek Pangkalan
No comments:
Post a Comment