Pengungsi asal Suriah yang putus asa memilih berbaring di jalur lintasan Kereta Api sebagai protes sebab mereka akan dibawa ke kamp.
Bapak dan Istrinya juga seorang bayi yang masih dalam gendong itu terpaksa harus bersitegang dengan polisi setempat dilaporkan,Skynews, Kamis (4/9/2015).
Sekeluarga yang putus asa itu awalnya berharap bisa mencapai wilayah Eropa Barat sebelumnya dipaksa oleh polisi anti huru hara Hungaria.
Otoritas setempat mengambil kebijakan akan membawa para ribuan pengungsi itu ke sebuah kamp khusus.
Saksi mata dari kejadian itu mengungkapkan, kereta itu awalnya akan menuju perbatasan Austria.
"Kami baru saja menyaksikan paling mengerikan, pemandangan mengerikan."kata saksi mata.

Skynews
Dia menggambarkan melihat seorang ibu menangis memegang bayi dan memohon ke polisi agar diizinkan meneruskan tujuan.
Melihat istrinya memelas meminta, sang suami tampak menangis terharu, lalu menarik istri dan anaknya ke trek, sebelum ia diborgol dan dibawa pergi.
Mereka awalnya menumpang kereta, yang sebelumnya akan meninggalkan stasiun kereta api utama di Budapest, kereta dihentikan di Bicske, di mana ada pusat penerimaan migran.
Para pengungsi itu kebanyakan dari Suriah, mereka menggedor jendela kereta dari luar dan berteriak "Tidak ada kamp, tidak ada camp", sementara puluhan polisi anti huru hara tampak siaga.

Skynews
Puluhan lainnya berbaring di atas rel sebagai protes karena akan dibawa ke kamp.
Sementara disisi yang lain terjebak di underpass berusaha mendesal puluhan polisi anti huru hara yang memblokir tangga.
Mereka masih di kereta menuntut air karena mereka duduk di stasiun di panas.
Sebelumnya pada hari Kamis, ribuan migran putus asa dituangkan ke stasiun Keleti setelah itu dibuka kembali, memaksa jalan mereka ke kereta api meskipun pengumuman bahwa tidak ada layanan untuk Eropa Barat.
KOTAK KOMENTAR
|
|
No comments:
Post a Comment