Wednesday 19 August 2015

Ibumu Bekerja? Beginilah Perjuangannya Saat Membesarkan Kamu




komentar | baca - tulis komentar


Ibu, setiap kali menyebutkan kata ini, setiap anak pasti punya perasaan yang berbeda-beda. Ada yang menyebutnya malaikat, ada yang menganggap ibu pahlawan, ada juga yang langsung menitikkan air mata meski baru mendengar kata ‘ibu’.
Ngomong-ngomong tentang ibu, ada yang masa kecilnya pernah dibesarkan oleh seorang wanita karir? Alias ibu yang bekerja kantoran. Berikut ini ada secuplik video singkat, yang akan memperlihatkan perjuangan ibu kita saat harus membesarkan anak kesayangannya.



Saat kita belum bisa mengerti capeknya ibu bekerja, ia berusaha ada dan mengerti rewelnya kita. Di sisi lain, ia masih berusaha survive menghadapi banyak urusan dan tantangan di luar sana ditempat kerjanya. Mungkin supaya kita bisa dapat kado waktu ulang tahun. Mungkin juga supaya akhir pekan nanti, ibu bisa mengajak kita liburan. Atau bahkan, supaya ketika kita merengek minta sesuatu, ibu bisa membelikannya untuk kita.

Kita tidak pernah bisa, benar-benar merasakan, benar-benar membayangkan, rasanya jadi seorang ibu dan kerasnya usaha beliau untuk tetap kelihatan sebagai malaikat dalam hidup kita. Tetap senyum dalam capeknya. Tetap tegar dalam semua cobaan yang harus dia hadapi setiap hari. Sehingga sebagai anak, kita tetap merasa terlindung dalam pelukannya dan merasa nyaman setiap kali bersama dengan ibu.
24 jam rasa-rasanya tidak pernah cukup buat seorang ibu mengurus kita, pekerjaan dan rumah tangganya. Namun kadang ibu membisa-bisakan, mencukup-cukupkan, hanya demi keluarganya, demi anak-anaknya. Ibumu bekerja atau ibu rumah tangga, hargailah perjuangannya membesarkanmu. Itulah alasannya, hingga detik ini kamu memanggilnya IBU.

Dulu kita tidak mengerti, kini kita sudah semakin paham bahwa menjadi ibu yang menghadapi kita itu tidak mudah. Bahkan kadang kita saja masih sering kalah menghadapi diri sendiri. Jadi apapun kita setelah dewasa ini, jangan pernah berhenti mencintainya ya. Seperti ibu tidak pernah berhenti mencintai kita, dan senantiasa membuka pintu surga di telapak kakinya.




Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...