Allah mengajarkan prinsip kepada manusia bahwa sebab mereka masuk surga adalah amal. Seringkali Allah menyebut penjelasan, kalian masuk surga karena amal yang kalian kerjakan. Diantaranya, firman Allah,
وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Itulah surga yang diberikan kepada kalian disebabkan amal yang telah kalian kerjakan.” (QS az-Zukhruf: 72) Allah juga berfirman,
وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Mereka dipanggil, “ltulah surga yang diberikan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.” (QS al-A’raf: 43). Dan masih banyak ayat yang semisal dengan ini.Karena itu, waktu yang mulia maupun tempat yang mulia, tidak bisa menyebabkan penghuninya jadi mulia.Dulu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersaudarakan antara Abu Darda dengan Salman al-FarisiRadhiyallahu ‘anhuma. Sehingga keduanya ibarat keluarga dekat.
Imam Malik membawakan riwayat dari Yahya bin Said, bahwa Abu Darda
pernah menulis surat kepada Salman, yang isinya meminta Salman untuk
pindah dan tinggal di tanah yang disucikan (negeri Syam).
Kemudian Salman membalas surat ini dengan mengatakan,
الأَرْضُ الْمُقَدَّسَةُ لا تُقَدِّسُ أَحَدًا ، وَإِنَّمَا يُقَدِّسُ الْمَرْءَ عَمَلُهُ
“Sesungguhnya tanah suci itu tidak mensucikan siapapun. Yang bisa mensucikan seseorang adalah amalnya.” (al-Muwatha’, Imam Malik, nomor 1464). Dulu Mekah dihuni orang musyrikin. Ketika mereka tinggal di sana, bukan berarti mereka menjadi lebih suci.Dan ketika mati menjadi husnul khatimah.Yang meninggal di bulan ramadhan, tidak semuanya orang baik.Ada juga orang jahat yang meninggal di bulan berkah ini. Meskipun demikian, kita tidak menyebut, dia meninggal dengan baik.
Kemudian Salman membalas surat ini dengan mengatakan,
الأَرْضُ الْمُقَدَّسَةُ لا تُقَدِّسُ أَحَدًا ، وَإِنَّمَا يُقَدِّسُ الْمَرْءَ عَمَلُهُ
“Sesungguhnya tanah suci itu tidak mensucikan siapapun. Yang bisa mensucikan seseorang adalah amalnya.” (al-Muwatha’, Imam Malik, nomor 1464). Dulu Mekah dihuni orang musyrikin. Ketika mereka tinggal di sana, bukan berarti mereka menjadi lebih suci.Dan ketika mati menjadi husnul khatimah.Yang meninggal di bulan ramadhan, tidak semuanya orang baik.Ada juga orang jahat yang meninggal di bulan berkah ini. Meskipun demikian, kita tidak menyebut, dia meninggal dengan baik.
Meninggal dalam Kondisi Puasa
Beda antara meninggal di bulan Ramadan dengan meninggal ketika sedang puasa. Karena meninggal dalam kondisi sedang beramal saleh, termasuk husnul khatimah. Termasuk meninggal ketika sedang menjalankan ibadah puasa.Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang orang yang meninggal dalam kondisi beramal,
Beda antara meninggal di bulan Ramadan dengan meninggal ketika sedang puasa. Karena meninggal dalam kondisi sedang beramal saleh, termasuk husnul khatimah. Termasuk meninggal ketika sedang menjalankan ibadah puasa.Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang orang yang meninggal dalam kondisi beramal,
مَنْ قَالَ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ
لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ
اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ تَصَدَّقَ
بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Siapa yang menyatakan Laa ilaaha illallah ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan ikrar ini, maka dia masuk surga. Siapa yang berpuasa dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan puasa ini, maka dia masuk surga. Siapa yang sedekah dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan sedekah ini, maka dia masuk surga. (HR Ahmad 23324 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Lain dengan Meninggal Hari Jumat
Meninggal di hari jumat, memiliki keistimewaan khusus, mengingat adanya jaminan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak akan ditanya di alam kubur. Dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Setiap muslim yang meninggal di hari jumat atau malam jumat, maka Allah akan memberikan perlindungan baginya dari fitnah kubur. (HR Ahmad 6739, Turmudzi 1074 dan dihasankan al-Albani).Sementara kita tidak menjumpai dalil yang menyatakan bahwa meninggal ketika bulan Ramadan, termasuk khusnul khatimah atau mendapat jaminan tertentu. Allahu a’lam.
Siapa yang menyatakan Laa ilaaha illallah ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan ikrar ini, maka dia masuk surga. Siapa yang berpuasa dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan puasa ini, maka dia masuk surga. Siapa yang sedekah dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan sedekah ini, maka dia masuk surga. (HR Ahmad 23324 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Lain dengan Meninggal Hari Jumat
Meninggal di hari jumat, memiliki keistimewaan khusus, mengingat adanya jaminan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak akan ditanya di alam kubur. Dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Setiap muslim yang meninggal di hari jumat atau malam jumat, maka Allah akan memberikan perlindungan baginya dari fitnah kubur. (HR Ahmad 6739, Turmudzi 1074 dan dihasankan al-Albani).Sementara kita tidak menjumpai dalil yang menyatakan bahwa meninggal ketika bulan Ramadan, termasuk khusnul khatimah atau mendapat jaminan tertentu. Allahu a’lam.
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment