Friday 31 July 2015

Perempuan Ini Alergi Air, Bagaimana Dia Bisa Hidup




komentar | baca - tulis komentar

Perempuan Ini Alergi Air, Bagaimana Dia Bisa Hidup

Ada bermacam jenis alergi yang ada di dunia. Mulai dari yang "biasa" dan umum, hingga yang aneh dan terkesan ekstrem. Namun di antara alergi-alergi yang ektrem ini, barangkali tidak ada yang lebih ekstrem dibanding aquagenic urticaria atau alergi terhadap air.

Bagaimana tidak ekstrem? Air adalah kebutuhan terbesar dalam hidup tiap mahluk ciptaan Tuhan. Tak terkecuali manusia. Antara air dan manusia, sama sekali tak dapat dipisahkan. Lalu bagaimana manusia bisa hidup tanpa air?

Aquagenic urticaria merupakan kasus langka. Sepanjang sejarah medis, baru ditemukan sebanyak 35 kasus. Dan teranyar menimpa Alexandra Allen, perempuan 17 tahun asal Kota Mapleton, Utah, Amerika Serikat.

Dilansir ABC News, Alexandra pertama kali mengetahui perihal aquagenic urticaria dua tahun lalu. Saat itu, ia dan keluarganya tengah berlibur di villa dan ia mendadak diserang demam hebat usai mandi di kolam renang.

"Demam ini sembuh dua jam kemudian. Setelah ibu saya memberikan obat demam. Sama sekali sembuh. Bintik-bintik merah di sekujur tubuh saya juga hilang. Namun kemudian, demam itu datang lagi saat keesokan harinya saya kembali mandi di kolam renang yang sama," ujarnya.


Kecurigaan bahwa Alexandra menderita alergi mencuat. Tapi waktu itu, bukan terhadap air, melainkan chlorine atau larutan kimia yang biasa dipakai untuk membersihkan kolam.


"Perkiraan ini mentah setelah saya kembali demam ketika saya dan beberapa anggota keluarga berenang di danau. Tidak ada kimia apapun di sana. Airnya sangat bersih. Sangat jernih. Dan semua orang yang mandi merasakan kesegaran, kecuali saya," ucapnya.
Pemeriksaan ke laboratorium menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan. Ia alergi terhadap air. Dan yang lebih membuatnya cemas, kondisi ini bisa saja terus bertambah parah.
"Saya sempat berminggu-minggu tidak mandi. Selama dua tahun ini saya mengikuti terapi, dan hasilnya sudah lebih lumayan. Paling tidak saya sudah bisa mandi dan tidak takut meneguk air putih," kata Alexandra.

Perempuan yang bercita-cita menjadi ahli botani ini menyiasati mandinya dengan cara tidak berlama-lama mengguyurkan air ke badannya.
"Lebih dari lima menit, saya pasti demam. Saya juga tidak pernah lagi berendam di dalam bathtub," sebutnya dikutip inquisitr.
Bagaimana dengan hujan? "Dulu saya sangat menyenangi hujan. Saya menyukai jatuh rinainya. Tapi sekarang, hujan musuh terbesar saya. Bukan hal yang membahagiakan tentunya. Tapi saya berusaha untuk sembuh. Harapan masih ada," kata Alexandra.


Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...