Friday, 3 July 2015

Misteri Halusinasi Hantu Menurut Sains




komentar | baca - tulis komentar

Banyak orang yang masih bertanya-tanya mengenai keberadaan sosok makhluk ghaib yang dikenal dengan nama hantu. Lalu apakah yang disebut dengan hantu? makhluk halus kah atau sesuatu yang mungkin berupa ilusi? Dahulu orang mengaitkan fenomena hantu dengan fenomena mistis, dan orang dahulu juga menyarankan agar tidak mudah takut dan selalu berdoa, karena jika takut hantu akan semakin menganggu kita. Dan mungkin itu ada benarnya juga.
Misteri Halusinasi Hantu Menurut Sains
Bagaimanakah fenomena hantu itu terjadi? kenapa hantu bisa menembus dinding? bagaimana fenomena itu berakhir? apakah hantu hanya sebuah halusinasi? ini lah yang akan kita bahas kali ini.
Beberapa ilmuwan bergabung untuk menyelidiki fenomena mistis ini. Mereka melakukan eksperimen disebuah tempat yang sudah tidak di tempati orang lagi di Amerika, yaitu sebuah penjara tua (anker) yang sudah lama tidak terpakai di daerah Eastern State Penitentiary, Philadelphia Amerika. 
Dari beberapa saksi mata yang ada di daerah tersebut telah mengakui bahwa mereka memang kadang melihat seperti ada makhluk yang terbang melayang di penjara tersebut. Dan peristiwa itu terjadi dalam waktu beberapa kali.
Penyelidikan ini membutuhkan beberapa sukarelawan seperti uji nyali yang dilakukan di indonesia seperti dunia lain. Lalu semua sudut dan ruangan dipenjara dipasang kamera infra merah, detektor medan elektromagnet, sensor suhu, sensor audio dan video serta teknologi tercanggih lainnya. Bahkan beberapa diantara perangkat dan teknologi yang digunakan sama persis seperti yang NASA gunakan. 
  
Tetapi Apa yang Terjadi Setelah Itu? 
Para relawan tak merasakan apapun, apalagi adanya fenomena kehadiran hantu. Mereka hanya merasakan udara yang dingin namun pengap, "Mungkin karena di dalam ruang sel ini tidak ada sirkulasi udara "Seorang Relawan berkata bahwa, "Udara di dalam sel menyebabkan kurang segarnya udara yang terhirup, seperti bau yang tak enak," 
Di hari ketiga, para ilmuwan menyiapkan beberapa pengeras suara rendah (subwoofer) yang besar. Kemudian tanpa diketahui para relawan, subwoofer tersebut diletakkan di beberapa tempat yang tersembunyi dan tak mungkin dilihat para relawan nantinya.
Pengeras suara rendah tersebut nantinya akan diaktifkan dan akan bergetar dibawah indera pendengaran manusia alias infra-sonic. Saat pengeras dinyalakan maka membran pengeras suara akan maju-mundur dengan hebat namun tak akan ada suara yang terdengar oleh manusia.
Dari hasil penelitiannya tersebut, ternyata otak manusia sangatlah rentan dengan adanya gelombang VLF. Ada beberapa bagian dari sel otak syaraf tak terpengaruh oleh VLF, namun ada juga sebagian yang terpengaruh. Beberapa diantara bagian sel-sel otak yang terpengaruh oleh VLF ini adalah bagian-bagian otak yang mengatur sistim saraf keseimbangan tubuh dan kesadaran. Dan sistim keseimbangan tubuh dan kesadaran tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi indera tubuh yang tersambung dan terkordinasi kepadanya.
Dengan terpengaruhnya sistim keseimbangan tubuh dan kesadaran pada otak manusia itu, dan otak akan berkerja terhadap sel-sel tertentu kepada indera lainnya, seperti mata yang akan melihat benda yang sebenarnya tak ada namun menjadi ada.
Sehingga telinga yang berfungsi sebagai keseimbangan juga mulai terpengaruh, sehingga merasakan pusing dan juga terjadi efek pendengaran yang sebenarnya tidak ada, seperti mendengar suara wanita, anak menangis dan suara terbahak-bahak.
Indera lainnya juga terbukti terpengaruhi oleh info dari otak yang salah memberikan informasi. Apalagi jika berada di dalam gedung tua seperti penjara ini. Kelembaban karena air yang menetes, rumput-rumput, suara angin dan lainnya sangat mempengaruhi indera manusia. Oleh karenanya, para ilmuwan sangat yakin bahwa penampakan hantu karena dipicu oleh disfungsi cara kerja otak yang telah terpengaruh oleh VLF tersebut.
Jadi Hantu yang kita kira itu hanya sebuah halusinasi yang sudah dijelaskan di atas tadi, semoga bermanfaat dan bisa berguna bagi kita.



Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...