Cerita manusia harimau terus berkembang secara turun temurun di Kerinci. Sebagian besar warga percaya, hingga saat ini manusia harimau masih ada, dan bisa dimintai pertolongan saat sedang kesulitan.
Budayawan Kerinci, Alimin Dpt mengatakan, harimau jadian memang ada pada zaman nenek moyang Kerinci. "Dulu, tanah Kerinci dihuni oleh suku cindaku--Manusia harimau---," katanya.
Namun, suku tersebut sudah lari ke arah pegunungan. Warga Desa Semerah, Kecamatan Sitinjau Laut, juga sangat menghormati harimau. Malah ada yang beranggapan, harimau sebagai nenek (sosok gaib) yang memiliki kesaktian, yang suatu saat bisa diminta pertolongan.
Di desa ini, setiap pemuda yang akan belajar ilmu silat, harus dilepas dengan membakar kemenyan putih, diiringi dengan doa yang tujuannya untuk menghadirkan harimau. Kepercayaan warga, yang pertama kali mengajarkan gerakan silat ini, adalah seekor harimau.
"Ilmu silat ini awalnya diturunkan seeokor harimau kepada seorang perempuan yang bernama Malih Gayo. Makanya, setiap memulai belajar silat biasanya diawali dengan membakar kemenyan putih. Kadang, sering ada murid yang kesurupan dengan mengeluarkan gerakan harimau," kata Kasum, sesepuh desa setempat.
Selain itu, di sejumlah kampung yang ada di Kerinci, masih banyak para orang tua yang mengajarkan ritual memanggil harimau dengan membakar kemenyan putih, jika sedang dalam kesulitan ataupun dalam bahaya besar.
KOTAK KOMENTAR
|
|
No comments:
Post a Comment