Wednesday, 1 July 2015

Mau Cepat Menikah, Inilah Tipsnya




komentar | baca - tulis komentar

Mau Cepat Menikah, Inilah Tipsnya

Dewasa ini angka bujang dan gadis yang belum menikah di usia kepala tiga semakin meningkat.
Banyak alasan, antara lain karena semakin melonggarnya hubungan kekerabatan keluarga besar (extended family) yang mengakibatkan profesi ”mak comblang” menghilang.
Semakin tingginya pendidikan anak gadis yang membuat para bujang enggan melamar, semakin enggannya anak gadis dan bujang untuk segera menikah dengan alasan ”mau sekolah dulu” atau ”mau cari kerja dulu”, semakin enggannya anak muda menerima perjodohan keluarga dan lain-lain.
Pada gilirannya hal-hal ini sebenarnya membentuk semacam bom waktu diam-diam di kalangan keluarga yang memiliki anak gadis yang masih sendirian.
Memang, budaya negeri kita masih memegang erat tradisi harus menikah bagi anggota keluarganya, agar tak diejek sebagai ”tidak laku” atau dianggap tidak memalukan keluarga.
Budaya kita memang sedang berubah, namun masih ada yang mempedulikan hal-hal semacam ini.

romantisme

Dilansir sejumlah ilmu keislaman, bagi mereka para ”single” (yang masih belum berpasangan) yang ingin melihat kemungkinan mencari jodoh, mudah-mudahan tips-tips berikut bermanfaat.
1. Pahami sifat takdir perjodohan, sebagaimana di tulisan lalu. Juga fahami sifat takdir secara umum yaitu : ditentukan oleh Allah baik siapanya, maupun kapannya.
Apapun yang kita usahakan, baik mengarahkan keinginan dan usaha ke orang tertentu maupun menentukan waktu tertentu, akhirnya yang terlaksana adalah yang sudah ditentukan Allah SWT.
Namun, Alhamdulillah sebagai manusia kita tak mengetahui yang ghaib kecuali yang diberitahu Allah. Dalam keadaan ketidaktahuan tersebut, terbukalah ruang doa dan usaha yang cukup luas.
Dengan menyadari bahwa Pemilik segala urusan adalah Allah, maka seluruh harapan kita memang sebaiknya dikerahkan kepada-Nya semata.
2. Sebanyak mungkin mempelajari apa saja yang menjadi tanggung jawab suami atau istri dalam sebuah rumah tangga Islami, kemudian mencoba mengukur diri seberapa jauh diri kita sudah sanggup memenuhi bagian kita.
Jika anda wanita, maka apakah sudah siap menjadi istri sholihah yang diharapkan seorang suami yang sholeh?


Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...