Wednesday, 1 July 2015

Kisah Bung Karno Tukar Hercules dengan Tawanan AS




komentar | baca - tulis komentar

Tragedi jatuhnya pesawat Hercules di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa kemarin mengejutkan Indonesia. Pesawat berbadan besar itu jatuh di tengah pemukiman warga tak jauh dari Landasan Udara Soewondo, Medan.


Presiden RI, Soekarno, saat berada dalam Pesawat Hercules. (Dody Handoko)



Selama ini, pesawat Hercules memang dikenal sebagai pesawat andalan TNI meskipun usianya telah uzur. Bagaimana sebenarnya sejarah hingga Indonesia hingga akhirnya memilih Hercules sebagai pesawat resmi milik militer itu?

Gelombang protes setiap hari melanda kedutaan AS di Jakarta setelah pilot Amerika Serikat Edgar Allen Pope ditangkap tahun 1958. Pilot ini bekerja untuk pemberontak PRRI/Permesta. Ia telah mengebom Ambon dan kota lainnya.

Dalam buku "Bung Karno, Bapakku, Kawanku, Guruku," karya Guntur Soekarno Putra, dikisahkan, di tengah suasana panas itu, teman-teman mas Tok (panggilan kecil Guntur ) tidak berhenti menjejalinya dengan pertanyaan-pertanyaan seputar pilot Allen Pope.

Presiden Soekarno saat itu sedang mandi. Mas Tok menggedor-gedor pintu kamar mandi. Tidak sabar. Karena pintu terus digedor, Bung Karno melongok sebentar. "Ada apa tho Mas Tok? Bapak belum selesai mandi," ujar Bung Karno.

Begitu pintu terbuka, Mas Tok langsung menyambar ayahnya dengan pertanyaan, "Benar nggak sih bapak menukar pembebasan Allen Pope dengan tebusan pesawat Hercules?" kata Guntur.

Mas Tok memang tidak sabaran ingin segera tahu jawabnya. Saat itu juga dia harus mendapatkan bocoran jawabannya.

Memang sebelumnya di antara teman-temannya, mereka sudah kasak-kusuk membenarkan gosip itu. Mas Tok jadi panas juga. Soalnya sebagai anak Bung Karno, seharusnya dia lebih tahu dari teman-temannya.

Mas Tok yang penasaran tidak perlu menunggu lama menanti jawab ayahnya. Pertanyaan Mas Tok itu langsung disambar dengan tawa khas ayahnya. 

"Hahahahaha……biar saja Amerika kasih Hercules itu buat Bapak. Kalau Amerika kirim pesawat lagi, nanti bapak suruh tembak lagi. Sebagai tebusannya, Bapak minta Marilyn Monroe dan Ava Gardner," kata Bung Karno.

Dalam buku Total Bung Karno karya Roso Daras diceritakan bahwa, Bung Karno melakukan pertukaran, Allan Pope yang ditawan ditukar dengan pembelian pesawat Hercules dari Amerika Serikat dan sejumlah bantuan lainnya. 

Hercules Memiliki Andil Merebut Irian Barat

Peristiwa itu telah memulai tonggak lahirnya sejarah armada baru bagi AURI (TNI AU kini), yaitu lahirnya skuadron Hercules di Indonesia. Armada ini kelak turut punya andil dalam merebut Irian Barat dari Belanda.

Saat itu, Indonesia sedang bertempur melawan Belanda untuk merebut Irian Barat. Jadi butuh senjata, sejumlah perangkat perang dan armada tempur. Presiden AS John F Kennedy paham Indonesia butuh perangkat perang untuk merebut Irian Barat. Di antaranya pesawat udara. 

Maka Bung Karno diundang dan diajak mengunjungi pabrik pesawat Lockheed di Burbank, California. Di sana Bung Karno dibantu dalam pembelian 10 pesawat Hercules tipe B, terdiri dari 8 kargo dan 2 tanker.

Selain itu Bung Karno juga bisa membuat Amerika menghentikan embargo. Lalu menyuntik dana ke Indonesia. Juga beras 37.000 ton dan ratusan persenjataan perangkat perang.

Akhirnya Allen Pope dibebaskan secara diam-diam oleh suatu misi rahasia di suatu subuh, Februari 1962. Negosiasi itu seluruhnya butuh biaya yang tidak sedikit. Konon rekening Permesta yang harus membayar ganti rugi akibat negosiasi itu.




Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...