Friday 31 July 2015

Ini Kata Pemerhati soal Desain Masjid Raya Baiturrahman




komentar | baca - tulis komentar

Ini Kata Pemerhati soal Desain Masjid Raya Baiturrahman

Rencana pembangunan beberapa bagian Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh untuk tiga tahun ke depan mulai terealisasi dengan penancapan tiang beton di halaman masjid. Proyek yang rencananya memakan lebih setengah triliun dana APBA ini menuai tanggapan publik, salah satunya dari seorang pemerhati pembangunan.
Sebuah situs arsitektur, www.arsitekno.com menurunkan ulasan mengenai proyek MRB yang meliputi pengadaan payung otomatis seperti di Masjid Nabawi, parkir bawah tanah, perbaikan interior dan lain-lain.
Dalam ulasan tersebut, penulis yang tidak diketahui identitasnya itu mengomentari rencana pembangunan tersebut setiap item-nya. Berikut poin penting yang berhasil dirangkum.

1. Payung otomatis tidak perlu ada
Jumlah jamaah shalat Fardhu tidak pernah membuat Masjid Raya Baiturrahman penuh, begitu juga halnya ketika shalat Jum'at. Penggunaan payung tersebut juga tidak sesuai dengan iklim daerah kita yang merupakan iklim tropis basah.
Ketika hujan datang fungsi payung tersebut juga tidak akan berguna, jamaah hanya akan basah, berbeda dengan Mesjid Nabawi yang iklimnya subtropis yang cenderung mengalami musim panas hampir sepanjang tahun.

Masih seputar iklim daerah kita yang tropis basah, material payung tersebut cenderung tidak akan bertahan lama karena terpapar panas matahari dan hujan yang silih berganti. Hal ini akan menambah biaya pemeliharaan payung otomatis tersebut.

2. Tidak perlu perkerasan lansekap (lantai semen) sebegitu luasnya
Penulis mendapatkan prinsip ini di kelas Fisika Bangunan. Perkerasan yang terlalu banyak akan memantulkan panas berlebihan bukan hanya ke bangunan tapi juga ke lingkungan sekitar.
Selain itu, pembangunan drainase harus menjadi prioritas. Jika seharusnya air hujan bisa diserap langsung ke tanah melalui rumput hijau, bisa saja nantinya air hujan akan tergenang. Hal ini akan membuat material penutup lansekap Masjid Raya Baiturrahman tersebut akan mudah rusak.

3. Kesan yang terlihat dari desain baru Masjid Raya Baiturrahman, “TANDUS”
Menurut penulis, desain baru Masjid Raya Baiturrahman membuat area MRB menjadi sangat tandus dikarenakan area hijaunya berubah fungsi menjadi area perkerasan.



Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...