Menjelang hari raya Idul Fitri, kita pasti akan melihat fenomena “mudik” yang akan dilakukan oleh jutaan warga muslim di Indonesia. Jalanan akan dipenuhi oleh ribuan kendaraan, mulai dari bus, kapal, pesawat, kereta api, mobil pribadi, dan motor, untuk menuju kampung halamannya masing-masing. Tapi tahukah Anda asal usul kata “mudik” ini?
Kata mudik berasal dari kata bahasa Jawa ngoko yaitu “mulih dilik” yang berarti pulang sebentar. Namun, ada juga yang mengatakan kata mudik berasal dari kata “udik” yang artinya desa, dusun, kampung, dan pengertian lain yang maknanya adalah lawan dari kota. Mudik juga berarti pulang ke udik atau pulang ke kampung halaman seiring datangnya hari Idul Fitri.
Wilayah tujuan mudik terbesar dari Jakarta adalah menuju provinsi Jawa Tengah. Secara rinci, jumlah pemudik pada tahun 2014 ke Jawa Tengah mencapai 7.893.681 orang. Data tersebut didasarkan beberapa kategori, yakni 2.023.451 orang pemudik sepeda motor, 2.136.138 orang naik mobil, 3.426.702 orang naik bus, 192.219 orang naik kereta api, 26.836 orang naik kapal laut, dan 88.335 orang naik pesawat.
Ada beberapa alasan mengapa masyarakat Indonesia sulit meninggalkan tradisi mudik. Pertama, mudik merupakan jalan mencari berkah dengan bersilaturahmi kepada orang tua, kerabat, dan tetangga. Kedua, sebagai pengingat asal usul daerah bagi mereka yang merantau.
Ketiga, tradisi mudik bagi perantau di ibu kota adalah saat untuk menunjukkan eksistensi keberhasilannya. Selain itu, juga ajang berbagi kepada sanak saudara yang telah lama ditinggal untuk ikut merasakan keberhasilannya dalam merantau. Keempat, mudik adalah terapi psikologis memanfaatkan libur lebaran untuk berwisata setelah setahun sibuk dalam rutinitas pekerjaan sehingga saat masuk kerja kembali memiliki semangat baru.
Tradisi mudik merupakan kebiasaan yang masih belum tergantikan meski dengan adanya teknologi telekomunikasi seperti handphone untuk mengucapkan selamat hari Idul Fitri. Untuk itu bagi para peserta mudik selain sudah mengetahui sejarah tradisi yang satu ini, jangan lupa juga untuk tetap menjaga dan memerhatikan keamanan dan kenyamanan selama perjalanan mudik ke kampung halaman. Selamat mudik!
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment