Seperti apa kota di masa depan? Arsitek-arsitek di MAD punya konsepnya. Mereka punya model konseptual untuk Huaxi Citi Centre di Guiyang, China. Konsep peduli lingkungan dipadu dengan teknologi modern terkini di abad 21.
"Konsep
kota tidak lagi ditentukan oleh logika revolusi industri yaitu
kecepatan, keuntungan dan efisiensi, tapi sudah harus mengikuti aturan
alam"
Menurut Dezeen architecture and design magazine, perkembangan perkotaan di China
15 tahun terkahir banyak dipengaruhi oleh konsep-konsep pro-industri
yang kurang terkonsep baik, tidak beraturan, dan "tidak punya hati".
Proyek Huaxi diklaim memadukan kebutuhan manusia moderen dengan dunia
lingkungan di sekitarnya. Dengan proyeksi bahwa 200 hingga 400 kota baru
yang akan dibangun di China di 20 tahun yang akan datang, sepertinya
konsep yang peduli lingkungan ini sangatlah bagus.
Bekerja
sama dengan Shanghai Tongji Urban Planning and Design Institute, Studio
6, MAD mengembagkan suatu master plan untuk kota Huaxi. Mereka
mengundang 10 kantor arsitektur energik untuk mengikuti workshop 3 hari
untuk mempelajari bagaimana memadukan unsur-unsur lingkungan dan budaya
dalam desain mereka untuk dirumuskan ke dalam satu master plan.
Desain oleh MAD (China):
Puncak
gunung dijadikan latar belakang dari satu struktur yang menyerupai kaki
bukit di sekelilingnya. Jendela-jendela dan teras di sekeliling
bangunannya menampilkan pemandangan indah di sekitarnya.
Desain oleh Serie (UK/India):
Bangunan ini condong ke satu sisi untuk mengakomodasi area lereng bukitnya.
Desain oleh BIG (Denmark):
Desain oleh Dieguez Fridman (Argentina):
Design by Mass Studies (Korea):
Pada gambar menunjukkan pengembangan dari konsep finalnya, sebuah bangunan multi-level dengan halaman melingkar dan teras-teras.
Desain oleh HouLiang Architecture (China):
Dari dekat:
Desain oleh Atelier Manferdini (USA):
Yang satu ini menyerupai struktur kristal yang tumbuh.
Design oleh Fujimoto Architects (Japan):
Dari dekat:
Design oleh Rojkind Arquitectos (Mexico):
Design oleh JDS (Denmark/Belgium):
Design oleh EMERGENT/Tom Wiscombe (USA):
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment