Friday, 10 July 2015

Alasan Kenapa Manusia Suka Dibohongi




komentar | baca - tulis komentar




Sejak media sosial jadi bagian penting dalam kehidupan sosial, ada satu fenomena menarik yang MBDC amati. Fenomena itu adalah hoax yang mudah tersebar dan perdebatan di internet yang tiada habisnya. Biasanya, hoax dipakai untuk menjatuhkan orang lain atau menyebarkan konspirasi.
Namanya juga hoax, tentu saja kebenarannya dipertanyakan. Tapi karena seringkali berjudul sensasional dan ditulis dengan provokatif, hoax terkesan benar. Alhasil pembacanya pun merasa penting untuk menyebarkan hoax tersebut.
Setelah bertapa seribu satu malam, menurut MBDC ini dia alasan kenapa manusia suka dibohongi:

1. Karena Hanya Pengen Dengar Apa Yang Mau Mereka Dengar

{source name="Meditasi" url="lifehacker.com"}
Meditasi via lifehacker.com
Manusia punya kecenderungan untuk menyaring informasi yang mereka dapat. Melalui sebuah penelitian psikologi ditemukan bahwa seseorang memilih untuk mendukung informasi yang sesuai dengan cara pandang mereka soal hidup ketimbang sebaliknya. Jadi, semasuk akal apapun dan sebenar apapun informasi yang mereka dapat, jika berlawanan dengan cara pikir mereka tentu mereka akan menolaknya mentah.
Hal ini dikarenakan seseorang tidak suka kenyamanannya diusik. Kenyamanan di sini maksudnya adalah kenyamanan cara pikir. Seseorang lebih suka menganggap dirinya baik-baik saja ketimbang diganggu akan "pengetahuan" baru.
Kalau kamu baca Harry Potter pasti kamu tahu siapa karakter yang punya sifat kayak gini. Cornelius Fudge, menteri sihir sebenernya bukan orang yang jahat, tapi dia gak mau posisinya diusik. Ketika Voldemort datang menyerang, Fudge tak mengindahkan seruan Dumbledore untuk berhati-hati. Seperti yang diduga, akhirnya Fudge dipecat ketika Voldemort beneran dateng. Poor guy.

2. Karena Kurangnya Keinginan Untuk Mencari Tahu

{source name="I'm too lazy to google" url="memegenerator.net"}
I'm too lazy to google via memegenerator.net
Pada dasarnya, orang-orang yang suka nyebarin hoax di media sosial adalah orang-orang yang males mencari tahu. Walaupun Google menyediakan banyak sekali informasi yang bisa diakses, tetep aja males nyari tahu. Pengennya cuma baca apa yang disediakan di depan muka. Baca berita pun hanya lewat judulnya.
Kebiasaan kayak gini membahayakan banget. Terutama, jika sifat buruk macam ini ditambah dengan keinginan untuk tambil superior dengan menyebarkan hoax. Hasilnya ya cuma bisa asal komentar. Enggak perduli apa yang dia bagikan beneran atau nggak.

3. Kalau Berhubungan Dengan Kepercayaan, Selalu Ditelan Mentah-Mentah

{source name="Religious Post" url="limgflip.com"}
Religious Post via limgflip.com
Sebagai makhluk beragama, seringkali kita merasa rendah ketika membicarakan agama. Karena kurangnya pengetahuan dan keinginan untuk mendengar apa yang ingin didengar, ketika suatu informasi disajikan dengan bawa-bawa nama agama. Jadilah apa yang diterima dianggap mutlak sebagai kebenaran.
Sifat kayak gini juga gak baik dan justru menunjukkan kalau kamu ignorant sama agama sendiri. Kalau informasi yang kamu dapatkan justru mendekatkan kamu sifat-sifat gak baik seperti curigaan, berprangsaka buruk atau bahkan menjurus fitnah jelas jauh dari tujuan kamu beragama dong. Mending kamu belajar banyak dulu, sebelum ikut-ikutan nge-judge demi dilihat sebagai yang paling beragama.

4.Ketertarikan Semu Tentang Satu Topik, Bikin Males Cross Check

Kebanyakan orang yang nyebar hoax adalah orang-orang yang malas mencari tahu. Jelas nge-google 10-20 menit akan sangat melelahkan bagi mereka. Karena rata-rata informasi yang mereka sebar cukup meyakinkan, jadi deh merasa gak perlu mencari tahu ulang atau cross check lagi. Pokoknya kalau kata-katanya kelihatan serius berarti pernyataan itu bener.
Selain itu, biasanya karena tren lagi ngomongin satu topik, jadi yaudah ikut-ikutan yang lain aja nyebarin beritanya. Bener atau salah gak masalah, pokoknya disebarin dulu. Kan masih bisa dihapus nanti. Efek negatifnya gak dipikirin.

5. Karena Memang Pengen Dibohongi

Mungkin, ya mungkin, sebenarnya orang-orang yang nyebarin hoax itu justru emang seneng dibohongi. Bagi mereka, kebohongan sudah cukup menyenangkan. Bagi mereka, mencari tahu terlalu menguras energi. Bagi mereka, pengetahuan dipakai untuk membenarkan prasangka mereka atau malah untuk menyerang orang.
Menyedihkan sekali ya orang-orang seperti ini. Semoga kamu bukan salah satu dari mereka yang seperti itu. Jadilah orang yang lebih bijak di media sosial.

Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...