Prosesi sunat tradisional di Provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan kembali memakan korban jiwa. Sedikitnya 14 remaja laki-laki tewas dan 141 lainnya luka-luka akibat sunat tradisional.
Juru bicara Kementerian Kesehatan di Provinsi Eastern Cape, Sizwe Kupelo menuturkan, para remaja yang luka-luka mengalami berbagai kondisi, mulai dari dehidrasi, cedera, pneumonia (radang paru-paru), infeksi hingga gangrene (matinya jaringan tubuh).
“Sebanyak 14 tewas dan 141 lainnya berada di beberapa rumah sakit,” tutur Kupelo seperti dilansirAFP, Senin (6/7/2015).
Hingga kini, sebanyak 9 pasien masih menunggu transplantasi penis, prosedur yang banyak diminati setelah operasi transplantasi penis pertama sukses dilakukan tahun lalu pada korban sunat tradisional.
Ritual sunat tradisional merupakan proses menuju pendewasaan, yang biasanya dilakukan dengan proses inisiasi di pegunungan terpencil selama 2-4 minggu untuk menguji ketahanan fisik. Namun proses inisiasi ini seringkali menjadi ajang pertaruhan nyawa. Setiap tahunnya, tidak sedikit remaja laki-laki yang tewas atau luka-luka dalam proses ini.
“Kematian selalu terjadi,” ucap juru bicara Kementerian Urusan Kerjasama Tadisional dan Pemerintah di Provinsi Eastern Cape, Mamkeli Ngam.
Ngam menyatakan, beberapa sekolah inisiasi semacam ini telah ditutup. Kendati demikian, laporan media menyebut, 41 ribu remaja dan pemuda di Eastern Cape berhasil menyelesaikan proses inisiasi pada tahun lalu.
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment