Masih ingat dengan bencana Tsunami di Jepang pada Maret 2011 lalu? Sebuah teknik mengapung sederhana untuk bertahan sambil menunggu bala bantuan telah menyelamatkan banyak nyawa pada bencana tersebut.
Teknik ini disebut dengan uitemate yang berarti “mengambang dan menunggu” yang dicetuskan oleh Profesor Hidetoshi Saito dari Universitas Teknologi Nagaoka, Jepang.
Pada 11 Maret 2011 lalu, murid-murid sekolah dasar di Higashi-Matsushima, Perfektur Miyagi harus dievakuasi kedalam gymnasium beberapa saat setelah gempa berlansung.
Beberapa guru dan murid terperangkap di dalam gymnasium dengan air yang mulai meninggi karena tsunami, namun mereka selamat karena pernah mempelajari teknik uitemate.
Teknik ini memang sudah dipromosikan Professor Saito semenjak tahun 2000 dan telah diajarkan di sekolah dasar seluruh Jepang. Belakangan teknik ini juga dipopulerkan di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Dalam banyak kasus, seseorang yang terjebak di air akan mencoba dirinya untuk tetap berdiri tegak dengan hanya kepala yang berada di atas permukaan air, seluruh tubuh akan tenggelam jika orang tersebut mencoba menarik perhatian penyelamat dengan melambaikan tangan. Skenario terburuknya, orang tersebut akan tenggelam dalam hitungan menit.
Uitemate memungkinkan kita untuk tetap bernafas dan sangat menghemat energi kita.
“Jangan paksa dirimu untuk berenang, cukup mengambang seperti daun di air” ungkap Yuji Tamura, associate professor di Tokyo University. “Ini metode yang sangat sederhana” tambahnya.
Cara Melakukan Uitemate
1. Apungkan tubuh seperti tidur terlentang
2. Biarkan wajah menatap keatas untuk memastikan kita tetap bisa bernafas.
3. Rentangkan tangan dan kaki
4. Jika kamu menggunakan sepatu, biarkan sepatu tersebut tetap terpasang karena bisa membantumu tetap mengapung.
5. Jika kamu menemukan botol kosong, gunakan botol tersebut untuk didekapkan di atas dadamu.
6. Tunggu bala bantuan
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment