Thursday, 2 July 2015

Mau Rasakan Lailatul Qadar? Simak Ini, "2 Bisikan, Malaikat Sesaki Bumi"




komentar | baca - tulis komentar

Mau Rasakan Lailatul Qadar? Simak Ini,

Ramadan terus merambat ke pertengahan bulan, malam ini memasuki malam ke-14 Ramadan1436 Hijriyah atau Selasa (30/6/2015). Jelas malam lailatul qadar tidak lama lagi. Malam paling istimewa, tidak semua dapat merasakannya, tetapi bagaimana sih rasanya jika dituruni Lailatul Qadar?
Pertama-tama perlu diketahui, menurut para ulama yang meneliti, lailatul qadar itu berpindah-pindah setiap tahunnya. Kadangkala di suatu tahun terjadi pada malam ke-27, kadang di malam 23, atau bisa jadi di malam ke-21 ramadan, atau di malam lainnya.
Belum lama ini, penulis buku lailatul kadar, Candra Nila Murti Dewojati, mengulas fakta Lailatul Qadar di situs konsultasi syariah,ummi-online.
Dikatakan, walau keberadaan Laitatul Qadar sangat misterius namun ada dan nyata tak banyak coba digapai oleh umat Islam yang sedang menjalani Ramadan.
Padahal jika tahu, nilai satu hari itu sama dengan seribu bulan hingga keberkahannya, memang sangat mengusik untuk didekati, digapai dan didekap karena malam itu adalah malam yang teramat luarbiasa!
Apalagi satu fenomena istimewa yang tak bisa dilihat secara nyata, namun memang bisa dirasakan kehadirannya adalah, kedatangan para malaikat yang jumlahnya teramat sangat banyak yang berbondong-bondong turun ke bumi dengan memenuhi dua pertiga alam jagad raya, hingga langit terasa sesak, bagaimana bisa mereka datang pada saat bersamaan ke dunia ini?
Bahkan Hadist Riwayat Thayalisi dalam Musnadnya no.2545 juga Ahmad II/592 dan Ibnu Khuzaimimah dalam shahihnya II/223 menyebutkan: “Lailatul qadar itu pada malam27 atau 29, sungguh malaikat yang turun pada saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil.”

Ramadan terus merambat ke pertengahan bulan, malam ini memasuki malam ke-14 Ramadan1436 Hijriyah atau Selasa (30/6/2015). Jelas malam lailatul qadar tidak lama lagi. Malam paling istimewa, tidak semua dapat merasakannya, tetapi bagaimana sih rasanya jika dituruni Lailatul Qadar?
Pertama-tama perlu diketahui, menurut para ulama yang meneliti, lailatul qadar itu berpindah-pindah setiap tahunnya. Kadangkala di suatu tahun terjadi pada malam ke-27, kadang di malam 23, atau bisa jadi di malam ke-21 ramadan, atau di malam lainnya.
Belum lama ini, penulis buku lailatul kadar, Candra Nila Murti Dewojati, mengulas fakta Lailatul Qadar di situs konsultasi syariah,ummi-online.
Dikatakan, walau keberadaan Laitatul Qadar sangat misterius namun ada dan nyata tak banyak coba digapai oleh umat Islam yang sedang menjalani Ramadan.
Padahal jika tahu, nilai satu hari itu sama dengan seribu bulan hingga keberkahannya, memang sangat mengusik untuk didekati, digapai dan didekap karena malam itu adalah malam yang teramat luarbiasa!
Apalagi satu fenomena istimewa yang tak bisa dilihat secara nyata, namun memang bisa dirasakan kehadirannya adalah, kedatangan para malaikat yang jumlahnya teramat sangat banyak yang berbondong-bondong turun ke bumi dengan memenuhi dua pertiga alam jagad raya, hingga langit terasa sesak, bagaimana bisa mereka datang pada saat bersamaan ke dunia ini?
Bahkan Hadist Riwayat Thayalisi dalam Musnadnya no.2545 juga Ahmad II/592 dan Ibnu Khuzaimimah dalam shahihnya II/223 menyebutkan: “Lailatul qadar itu pada malam27 atau 29, sungguh malaikat yang turun pada saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil.”

Menurut hadist riwayat ini, terjadi percakapan antara malaikat dan Allah yang menanyakan apa yang patut diberikan kepada umat yang telah menyempurnakan pekerjaannya.
Pekerjaan yang dimaksud tentulah kerja keras mereka dalam menghidupkan ramadhan yang penuh berkah dengan segala macam amalan yang telah dituntunkan oleh Nabi-Nya, dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan dan hanya mengharapkan ridha Allah semata.
Lalu, bagaimana dengan nasib mukmin yang tak antusias terhadap kehadiran lailatul qadar ini? Tentu kerugian tiada tara, karena Allah akan berikan ganjaran berupa pahala secara penuh untuk umat yang tak hanya sekedar melakukan ibadah ramadan ini.
Sebagai aktivitas rutinitas yang selalu berulang tiap tahun, namun berupaya untuk memperbaiki diri, instropeksi sedalam-dalamnya dengan apa yang dilakukannya setahun penuh, dengan meningkatkan ibadah,
perbanyak sedekah dan meminimalisasikan keburukan-keburukan yang selalu dilakukan sepanjang tahun, bermunajad meminta maaf kepada Allah atas dosa-dosa yang dilakukannya.
Kemudian mencari keberadaan lailatul qadar dan para malaikat-Nya pada malam hari nan syahdu.
Dan menyempurnakan kewajiban puasanya lalu bergegas beranjak melakukan shalat idhul fitri dilapangan. Dimana orang-orang beriman meninggikan suara untuk berdoa.

Sehingga Allah berkenan dengan bersumpah untuk mengabulkan doa-doa umat pilihannya ini.
Dan Allah pun berkenan menghapus dosa-dosa dan menggantikan keburukan-keburukan umat-Nya dengan kebaikan.
Dua Bisikan
Imam Al-Ghazali menyatakan jika kehadiran malaikat yang mendekati manusia itu diberikan ilustrasi oleh Syaikh Muhammad Abduh sebagai berikut, setiap orang itu merasakan dalam dirinya dua bisikan, yakni bisikan baik dan buruk.
Dan bukan tak mungkin seringkali terjadi pertentangan antara keduanya.
Hingga seringkali kedua bisikan itu malah merecoki manusia untuk menerima atau menolak atau bahakan mencegah hingga tibalah ‘sidang’ yang memutuskan sesuatu.
Lalu, siapakah yang bertugas membisikan kebaikan? Tentu malaikat-lah tugasnya dan yang membisikan keburukan tak lain dan tak bukan adalah malaikat, agar manusia terjerembab kedalam dosa.


Dan apa sebenarnya tugas para malaikat pada malam lailatul qadar itu? Tentu menemui para umat yang sudah siap lahir batin untuk menyambut ramadhan ini bukan dengan hal yang amburadul atau asal-asalan, namun persiapkan dengan sebaik-baiknya.
Hingga orang-orang yang sangat siap menyambut lailatul qadar ini dalam jiwanya akan senantiasa tentram, aman dan nyaman karena selalu disertai malaikat sepanjang hari hingga mendorongnya untuk melakukan kebaikan-kebaikan dan dalam tubuhnya.
Jiwanya merasakan kedamaian yang luarbiasa sampai terbit fajar! Bahagianya umat yang menerima kehadiran malaikat sepanjang malam dan merasakan perasaan nyaman damai dan sejahtera sampai terbit subuh!
Umat pilihan-Nya yang mendapatkan lailatul qadar dan disertai para malaikat yang berdengung dan bertasbih menyebut Asma-Nya akan terlihat bagai orang baru dengan jiwa yang terbasuh nikmat Illahiyah yang tiada batasnya.
Penerima lailatul qadar terlihat tak akan berhenti melakukan kebaikan-kebaikan dalam jangka waktu pendek saja, karena pada dasarnya ia akan menginspirasi banyak umat untuk melakukan hal-hal positif lainnya.
Ia akan menjadi pioneer yang ikut menerangi kehidupan ini sampai di hari kemudian kelak.
Terbukti, jika para malaikat turun ke bumi saat lailatul qadar memang bukan isapan jempol.


Sumber :

KOTAK KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...