Warga Jl Pulau Ambon, Belawan, Sumatera Utara ini mencoba mencuri sepeda motor milik warga setempat, namun tepergok pemilik motor. Teriakan pemilik motor membuat warga berhambur dari kediaman masing-masing. In sempat mencoba melarikan diri.
Tapi apes, ia gagal mengendalikan sepeda motor dan terjatuh. Saat itulah puluhan bogem mentah mendarat di tubuhnya yang ceking. "Dibakar saja dia. Matikan saja dia. Biar tahu maling-maling itu. Biar jera maling di daerah kita," teriak warga bersahut-sahutan.
Mendengar itu, In mengiba meminta ampun. Namun, bukannya jatuh kasihan, ibaan ABG itu justru semakin memantik emosi warga, yang kemudian semakin gencar melampiaskan amuk.
Tidak hanya pukulan dan tendangan. Ada warga yang memukulnya memakai kayu, bahkan batu.
"Ini kereta (sepeda motor) punya keponakan saya, Maryadi. Sedang dipanaskan, akan dipakai pergi kerja. Tapi rupanya sudah diincar sama maling. Tadi mereka ada dua orang," kata seorang laki-laki yang mengaku sebagai paman korban.
Masih menurut dia, selama ini, di kawasan tempat tinggalnya memang sering terjadi pencurian sepeda motor.
"Keluarga kami saja, sudah empat orang yang kehilangan kereta-nya. Tetangga-tetangga di sini pun sudah banyak yang jadi korban. Makanya tadi waktu malingnya ketangkap, rasanya memang seperti mau dibakar hidup-hidup saja," ucapnya.
Maryadi, pemilik sepeda motor, tak kalah geramnya. "Kesal kali rasanya, awak capek-capek ngumpulin duit, dia mau enak aja ngambil kereta orang lain," katanya. Ia mengisahkan, sebelum kejadian itu, dia tengah memanaskan mesin sepeda motor. Kemudian, dia masuk ke dalam rumah untuk mengambil sesuatu.
Setelah kembali, kurang lebih satu atau dua menit, Maryadi kaget saat melihat sepeda motornya sedang dibawa dua orang yang tidak dikenalnya.
"Ini kereta (sepeda motor) punya keponakan saya, Maryadi. Sedang dipanaskan, akan dipakai pergi kerja. Tapi rupanya sudah diincar sama maling. Tadi mereka ada dua orang," kata seorang laki-laki yang mengaku sebagai paman korban.
Masih menurut dia, selama ini, di kawasan tempat tinggalnya memang sering terjadi pencurian sepeda motor.
"Keluarga kami saja, sudah empat orang yang kehilangan kereta-nya. Tetangga-tetangga di sini pun sudah banyak yang jadi korban. Makanya tadi waktu malingnya ketangkap, rasanya memang seperti mau dibakar hidup-hidup saja," ucapnya.
Maryadi, pemilik sepeda motor, tak kalah geramnya. "Kesal kali rasanya, awak capek-capek ngumpulin duit, dia mau enak aja ngambil kereta orang lain," katanya. Ia mengisahkan, sebelum kejadian itu, dia tengah memanaskan mesin sepeda motor. Kemudian, dia masuk ke dalam rumah untuk mengambil sesuatu.
Setelah kembali, kurang lebih satu atau dua menit, Maryadi kaget saat melihat sepeda motornya sedang dibawa dua orang yang tidak dikenalnya.
"Langsung aku berteriak. Mereka lari tapi dikejar warga. Mungkin
karena panik, mereka jatuh. Tapi kawannya sempat lari," kata Maryadi. Tidak ada polisi yang melerai aksi massa. Tidak ada juga aparat pemerintah kelurahan setempat. Warga akhirnya berhenti memukuli setelah seorang di antara mereka mengingatkan agar pelaku diserahkan ke aparat berwenang.
Dari interogasi sekadar yang dilakukan warga, diketahui bahwa In melakukan pencurian bersama rekannya yang bernama Dedik Santoso. Wajahnya babak belur, membantah dirinya mencuri sepeda motor.
"Yang mau mencuri itu si Dedik. Aku cuma ikut-ikutan. Tadinya mau main-main ke (kelurahan) Terjun. Gak tahu kenapa di tengah jalan dia tiba-tiba ngajak saya maling," kata Ihsan
Dari interogasi sekadar yang dilakukan warga, diketahui bahwa In melakukan pencurian bersama rekannya yang bernama Dedik Santoso. Wajahnya babak belur, membantah dirinya mencuri sepeda motor.
"Yang mau mencuri itu si Dedik. Aku cuma ikut-ikutan. Tadinya mau main-main ke (kelurahan) Terjun. Gak tahu kenapa di tengah jalan dia tiba-tiba ngajak saya maling," kata Ihsan
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment