Kisah toleransi umat beragama datang dari Kanada. Setelah tahu satu dari jemaah Masjid Sayeda Khadija Centre, Mississauga, Kanada, merusak gedung Gereja Katolik Roma St. Catherine Siena, Imam Hamid Slimi tergerak hatinya untuk menggalang dana perbaikan gereja itu.
Sebelumnya, Imam Slimi sempat mendatangi gereja tersebut dan terkejut ketika melihat seberapa buruk kerusakan yang telah diperbuat oleh salah satu jemaatnya.
“Orang yang melakukannya merobek halaman-halaman Alkitab yang ada, merusak altar, dan melempar salib gereja. Menurut saya ini merupakan sebuah ketidakadilan,” ujarnya kepada The Star.
Source: http://www.tribunnews.com/internasional/2015/07/01/masjid-galang-dana-untuk-perbaiki-gereja-yang-dirusak-jemaahnya
Pria itu kemudian bertemu dengan Pastur Camillo Lando dan menanyakan apa yang kira-kira komunitasnya bisa bantu, yang dijawab oleh sang pastur bahwa jemaatnya membutuhkan dana untuk perbaikan gereja.
Imam Slimi langsung mengerahkan anggota pengurus masjid yang dibinanya itu untuk menggalang dana yang diadakan pada Mei 2015 lalu.
Yang lebih mengejutkan lagu ketika ia mengumumkan soal kerusakan dan rencana penggalangan dana itu ke jemaah saat ibadah salat Jumat, hari itu juga dana langsung terkumpul hingga sekitar Rp 67 juta! Penyerahan dana tersebut dilakukan pada misa Minggu 25 Juni 2015 lalu, oleh sang imam kepada Pastur Lando.
“Saya akan memberitakan kabar ini pada segenap jemaat bahwa tindakan mereka ini sungguh murah hati dan menyentuh,” ucap Pastur Lando kepada Toronto Star.
Menurut Imam Slimi, hal itu dilakukannnya sebab menolong orang lain merupakan bagian dari ibadah. “Saya hanya ingin jemaat gereja itu tahu bahwa komunitas kami merasakan penderitaan mereka. Saya juga tidak suka diskriminasi. Jika ingin beramal, berilah kepada mereka yang membutuhkan,” katanya.
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment