Berbagai sugesti atau anggapan masyarakat mengenai musim duren (durian). Mulai dari seringnya batang duren disambar petir hingga bisnis duren suasana panas menjadi pembicaraan kosong pihak yang terlibat dalam pengolahan hasil komoditi itu. Namun, anggapan masyarakat yang cukup konyol ini terkadang memang terbukti pada kesehariannya.
"Mungkin anda tidak percaya, tapi memang kenyataannya begitu, salah satu contohnya batang duren menjadi langganan disambar petir selain pohon kelapa. Apa penyebabnya, mengapa sering disambar petir? Apa ada mistiknya? Kalau secara ilmu pengetahuan belum tau ya," ungkap Ujang, salah seorang warga Tebing Tinggi, Empat Lawang.
Menurutnya, memang buah duren ini manis, karena itu warga ingin menikmatinya. Begitu juga berbisnis ini, berbagai taktik, bahkan berlomba untuk mendapatkan duren dari petani dengan harga murah dan berharap penjualannya tinggi. Karena itu, mereka yang bergelut di dunia ini masuk dalam satu lingkaran emosi. Bila tidak menjadi pedagang yang sabar, maka akan berakhir dengan keburukan.
Tidak berbeda jauh dengan Muslim, warga lainnya, masyarakat masih percaya dengan buah durian memiliki "Jaya Bumi", buktinya meskipun telah memasuki puncaknya dan buah yang lebat sekalipun, saat durian yang berjatuhan itu boleh dikatakan jarang sekali menimpa pemiliknya atau orang yang berada di bawahnya. Kalau menggunakan rumus kemungkinan peluang, ada banyak kemungkinan orang yang menjaga buah duren memasuki masa duren masak.
"Boleh percaya atau tidak, buah duren diyakini memiliki jaye bumi. Buktinya, meskipun banyaknya buah duren yang jatuh, jarang sekali orang di bawahnya kena timpah. Ya, kalau tidak itu, mungkin sudah banyak petani duren yang menjadi korban tertimpah buah duren yang jatuh," tambahnya.
Sumber :
KOTAK KOMENTAR
|
No comments:
Post a Comment